TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan bicara soal benang kusut atau permasalah riset di Indonesia.
Anies Baswedan berjanji akan mempermudah regulasi periset dalam melakukan penelitian.
Anies menilai, pengembangan penelitian masih terkendala regulasi.
Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang sulit dalam memberikan izin penelitian baik untuk peneliti dalam negeri maupun luar negeri.
Hal itu disampaikan Anies dalam acara adu gagasan bacapres Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) dan Warta Kota di Studio Menara Kompas, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023).
Baca juga: VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF PERISET TALKS Kalau Tidak Masuk Angin Tiga Capres
"Kami ingin agar kegiatan riset di Indonesia tumbuh dan menjangkau semua," kata Anies, Selasa, dikutip dari YouTube Tribunnews.
"Regulasi untuk peneliti dipermudah, sekarang jadi peneliti itu ribet karena administrasi, izinnya ampun. Baru ngurus izin aja berbulan-bulan."
"Negeri ini harus menjadi negeri yang terbuka, mari kita izinkan anak-anak ini melakukan penelitian dengan mudah," lanjutnya.
Anies menilai, dengan deregulasi izin penelitian itu maka Indonesia bisa menjadi sasaran para peneliti dari luar negeri untuk melakukan riset.
Langkah itu menjadi hal yang positif, dengan syarat para periset itu melakukan penelitian didampingi peneliti di Indonesia dan kemudian hasilnya dipaparkan di dalam negeri.
"Kita melihat deregulasi penting sekali, agar Indonesia menjadi tujuan riset dunia, bukan hanya daerah tujuan wisata dunia," ucapnya.
Naikkan Sumber Daya Manusia dan Anggaran Periset
Anies juga menilai, Indonesia perlu meningkatkan sumber daya manusia untuk keperluan riset.
"Negara harus menyiapkan sumber daya yang cukup agar kegiatan penelitian dapat dilakukan dengan benar dan obyektif," ucapnya.