TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil presiden (Cawapres), Mahfud MD, membeberkan alasan mengapa dirinya memilih menjadi pendamping Ganjar Pranowo, daripada Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Alasan itu disampaikan Mahfud dalam acara Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (19/10/2023).
Awalnya, Mahfud MD ditanya soal dirinya pernah masuk radar bacawapres Prabowo dan Anies.
"Saya sudah dihubungi oleh mereka, bahkan Ketua Parpol (PKS) Pak Ahmad Syaikhu yang menghubungi saya."
"Pak Mahfud, kami menjajaki cari orang ini, kan punya hak untuk menyusulkan nama, mau tidak dipasangkan dengan Pak Anies?" kata Mahfud MD menirukan ucapan Ahmad Syaikhu.
Mahfud MD mengaku, langsung menolak dan menjelaskan alasannya.
Tokoh yang menjabat sebagai Menko Polhukam ini, mengatakan ia langsung menolak tawaran tersebut.
Sebab, Mahfud MD khawatir dituding menjadi pemecah belah bubarnya koalisi pengusung Anies.
"Ndak, bukan saya ada masalah dengan Pak Anies, partai anda nanti pecah"
"Karena kalau Anda bawa saya, nanti Partai Demokrat bisa lari, lalu yang dituduh saya memecah belah." tegas Menkopolhukam.
Selain itu, Mahfud MD menambahkan bahwa tugas dirinya adalah menjaga situasi politik.
Selain Anies, Mahfud Tolak Tawaran Cawapres dari Prabowo
Mahfud MD menolak tawaran cawapres bukan hanya kepada Anies, tapi juga ke Prabowo Subianto.
"Kalau dari Pak Prabowo atau kudunya yang menawarkan pada Anda (Mahfud MD), apakah juga tegas dijawab tidak? Tanpa bermaksut mengadu domba" tanya Najwa sembari tersenyum.