TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, hubungannya dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, baik-baik saja setelah Gibran Rakabuming Raka dipinang menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres).
Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
"(Hubungan dengan Megawati) Baik-baik saja," kata Jokowi di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (24/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Ada Gibran Rakabuming di Bursa Cawapres, Ini Komentar Augie Fantinus
Sebagaimana diketahui, ditunjuknya Gibran menjadi bacawapres Prabowo menimbulkan tanda tanya, sebab pria berusia 36 tahun itu, sama seperti ayahnya, merupakan kader PDIP.
Kemudian, sampai sekarang belum ada kepastian perihal status Gibran di PDIP selepas dideklarasikan oleh KIM sebagai bacawapres, apakah mengundurkan diri atau dipecat.
PDIP sama sekali belum memberikan keterangan mengenai status kadernya itu sedangkan lelaki yang menjabat sebagai Wali Kota Solo tersebut. juga tak banyak memberikan penjelasan.
Ia hanya mengatakan, telah berkomunikasi dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, dan Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP), Arsjad Rasjid.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Mbak Puan dan Pak Arsjad," tutur Gibran di Solo, Senin (23/10/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Meski begitu, Gibran enggan untuk menjelaskan secara detail isi pertemuannya dengan Puan dan Arsjad.
Ia hanya mengatakan, pertemuannya dengan Puan dan Arsjad dilakukan pada Jumat (20/10/2023) malam.
"Kemarin Jumat malam saya sudah berkomunikasi dengan Mbak Puan dan Mbak Arsjad."
"Sudah saya komunikasikan. Mbak Puan cerita juga di Surabaya," terangnya.
Gibran Diminta Mundur dari PDIP
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Sunanto, blak-blakan mengenai pandangannya terhadap Gibran.
Ia menyebut, ketika Gibran telah menerima pinangan dari partai lain, seharusnya ia mengundurkan diri dari PDIP.
"Seharusnya etikanya Mas Gibran kalau sudah menerima pinangan partai lain, dia mengundurkan diri etikanya sebelum kita mengeluarkan," ujarnya di Media Center TPN, Jakarta, Senin (23/10/2023).
Sunarto lantas menambahkan, bahwa tak sepantasnya seorang kader partai bermain dua kaki.
"Karena serba salah kan, kalau dia tidak mengundurkan diri tapi menerima itu kan dua kaki namanya," ucap Sunanto.
Meski begitu, Sunanto mengaku sempat memperoleh informasi bahwa Gibran akan mundur dari PDIP.
"Informasinya dia mau mengundurkan diri Mas Gibran dari partai, tunggu saja," ungkapnya.
Senada dengan Sunanto, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, berpendapat seharusnya Gibran mundur dari partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Harusnya ketika aksinya dimulai oleh Mas Gibran, ketika mau pindah ke tempat lain, harusnya Mas Gibran sudah merampungkan terlebih dahulu," kata Yunarto, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (24/10/2023).
"Itu yang menurut saya agak aneh kalau kemudian bolanya dilempar ke PDIP, harusnya yang membuat aksi itu harus mengerti aturan internal partainya yang terdahulu," jelasnya.
Yunarto pun merasa bingung dengan jawaban Gibran saat ditanya mengenai posisinya di PDIP.
"Dan saya agak bingung dengan jawaban Mas Gibran, jawabannya malah hanya sudah berkomunikasi dengan Mbak Puan," tuturnya.
Gerindra akan Buka Komunikasi dengan PDIP
Mengenai ganjalan Gibran masih menjadi kader PDIP ketika ditunjuk menjadi bacawapres, Gerindra menyebut akan segera mencari solusinya.
Hal tersebut, disampaikan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Ia menyatakan, Gerindra bakal mencoba berkomunikasi dengan PDIP.
"Soal masalah itu nanti kita akan komunikasi (Dengan PDIP)," kata Dasco kepada awak media kata di hotel Darmawangsa, Senin (23/10/2023).
Di sisi lain, Dasco berujar saat ini Koalisi Indonesia Maju (KIM) tengah fokus menyiapkan persyaratan pendaftaran Prabowo-Gibran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita masih fokus soal persyaratan capres dan cawapres," tegasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku/Rahmat Fajar Nugraha)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)(Kompas.com/Ardito Ramadhan)