TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), menanggapi sikap Yenny Wahid yang mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Yenny Wahid merupakan putri Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Menurut OSO, sikap Yenny Wahid dalam mendukung pasangan tersebut tak bisa dilepaskan dari persahabatan Mahfud MD dengan Gus Dur.
"Setahu saya, Pak Mahfud dengan Gus Dur itu tak bisa dipisahkan. Dan saya kan mengikuti perjalanan itu," kata OSO dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Yenny Wahid Dukung Ganjar, PAN: Khofifah, Pakde Karwo Hingga SBY Siap Menangkan Prabowo di Jatim
"Dan saya pikir, sangat baik memang itu adalah satu ikatan persahabatan bapak sampai anaknya. Itu sah-sah saja," jelasnya.
OSO lantas menyatakan, bahwa Yenny bukanlah orang yang neko-neko (aneh-aneh).
Ia berpendapat, jika keputusan dari putri Gus Dur tersebut tentunya sudah didasarkan pada pertimbangan yang matang.
"Dan Anda kan tahu, Yenny itu kan bukan orang yang bisa neko-neko. Dia menentukan pilihan itu tentu dengan segala pertimbangan yang matang," jelasnya.
Sebagai informasi, ketika Gus Dur masih menjabat sebagai Presiden Indonesia, Mahfud MD pernah diberi tugas untuk menjadi menteri.
Pada era Kabinet Persatuan Nasional, Mahfud mengemban amanah sebagai Menteri Pertahanan pada 26 Agustus 2000 sampai 20 Juli 2001.
Bahkan pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu juga diberi julukan oleh Gus Dur.
Mahfud MD dijuluki Gus Dur sebagai sosok 'peluru tak terkendali'. Istilah itu dimaksudkan Gus Dur untuk mendeskripsikan sosok Mahfud MD yang tak bisa dihalangi.
Ketika melihat sesuatu yang tak benar, Mahfud biasanya akan langsung bertindak.
Kata PBNU