TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjadi rebutan di Pilpres 2024.
Khofifah diperebutkan untuk masuk menjadi tim pemenangan setiap calon presiden-wakil presiden.
Namun hingga kini, tak ada jawaban pasti dari Khofifah terkait ke mana arah dukungannya dalam kontestasi akbar lima tahunan itu.
Ia kerap irit bicara bahkan meminta awak media menyudahi wawancara jika sudah menyinggung soal Pilpres 2024.
Baca juga: Struktur TKN Prabowo-Gibran Diumumkan Pekan Depan, Ridwan Kamil hingga Khofifah Berpotensi Gabung
Pertanyaannya, mengapa Khofifah begitu diperebutkan oleh ketiga timses? Daya tarik apa yang dimilikinya? Simak ulasannya di bawah ini:
Siapa Khofifah?
Khofifah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur sejak 13 Februari 2019.
Jalan panjang menjadi politisi telah ditempuh Khofifah sejak masa kuliah.
Dikutip dari kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, ia bergabung dengan bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan pernah menjadi ketua umum di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Pemilik nama asli Khofifah Tegistha itu lantas bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pada 1992, ia terpilih menjadi anggota DPR RI dari PPP dan menjadi pimpinan fraksi.
Karier Khofifah di DPR terus berlanjut dengan menjadi pimpinan komisi VII DPR RI (1995–1997) dan anggota Komisi II DPR RI (1997–1998).
Pada 1999, Khofifah lantas berpindah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bentukan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ia pun kembali ke DPR bahkan sempat menjadi Wakil Ketua DPR RI (1999) dan Sekretaris Fraksi PKB MPR RI (1999).
Tak lama, Khofifah dilantik Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada era pemerintahan Presiden Gus Dur.