Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal diumumkan.
Gibran membocorkan struktur TKN bakal diumumkan oleh sang Ketua, Rosan Roeslani, Kamis (2/11/2023) siang.
Sejumlah nama disebut-sebut bakal meramaikan TKN Prabowo-Gibran, di antaranya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa hingga eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Terlebih baru-baru ini, Ridwan Kamil diundang khusus oleh Presiden Jokowi ikut kunjungan kerja di Ibu Kota Negara (IKN).
Ridwan Kamil merupakan politisi Golkar, yang mana Golkar mendukung Prabowo-Gibran.
Diketahui bersama Gibran merupakan putra sulung Presiden Jokowi.
Selanjutnya ada Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman yang mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Khofifah.
Gerindra meyakini Khofifah bakal masuk dalam TKN Prabowo-Gibran.
Rosan Roeslani Umumkan Struktur Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Siang ini
Struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka akan diumumkan besok, Kamis (2/11/2023).
Hal itu disampaikan oleh Gibran. Ia menyebut struktur TKN bakal diumumkan oleh sang Ketua, Rosan Roeslani.
Meski begitu, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu enggan memberikan bocoran lebih lanjut perihal siapa saja sosok yang masuk ke dalam tim ini.
"Setahu saya besok Pak Rosan yang akan mengumumkan besok siang. Udah besok sama Pak Rosan," kata Gibran saat ditemui di kantornya, Rabu (1/11/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Sebagaimana diketahui, Rosan Roeslani telah ditunjuk sebagai Ketua TKN Prabowo-Gibran.
Namanya diumumkan oleh Prabowo dalam deklarasi pasangan capres-cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Rosan merupakan eks Wakil Menteri BUMN, Duta Besar, hingga mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2021.
Selepas diberi tanggung jawab untuk menjadi Ketua TKN Prabowo-Gibran, ia kemudian mundur dari jabatannya sebagai Wakil Menteri (Wamen) BUMN II.