Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Presiden atau Capres Ganjar Pranowo mendengarkan keluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) soal akses permodalan hingga promosi usaha.
Ganjar menerima curhat dari para pelaku UMKM saat dirinya berkeliling mengunjungi stand brand-brand lokal dalam acara Urban Sneaker Society (USS) Jakarta 2023 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Jumat (3/11/2023).
Seorang pelaku UMKM bernama Vincent dari brand Denimitup (HAM! Jeansku) mengatakan kepada Ganjar bahwa saat ini produk lokal harus bersaing dengan merk-merk ternama dari berbagai negara di dunia.
Karena itu, kata Vincent, sudah sepatutnya pemerintah memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM agar produk lokal bisa mendunia dan dipakai banyak orang.
Baca juga: Respons Ganjar dan Hasto soal Isu Penjegalan Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Caranya dengan membantu produksi hingga penjualannya.
“Masa pakai produk luar, produk Indonesia dong. Harapannya pastinya dimudahkan mulai dari produksinya sampai penjualannya,” kata Vincent.
Apabila pemerintah menyediakan kemudahan tersebut, Vincent optimis produk-produk buatan Indonesia semakin diminati masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.
Baca juga: Daftar Nama-nama Menteri dan Pejabat Negara Pendukung Anies, Prabowo, dan Ganjar di Pilpres 2024
“Biar produk Indonesia semakin bagus dibanding produk-produk di luar sana karena kita tidak kalah keren kok dari segi kualitasnya,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ganjar berkomitmen memberikan ruang dan kemudahan kepada para pelaku UMKM untuk berkembang.
Dari segi akses permodalan, Ganjar yakin kerja sama dengan perbankan bisa dieksekusi.
“Mereka ingin itu, hanya dibutuhkan keseriusan saja, kemauan saja dari satu dua bank yang bisa ditunjuk untuk kemudian dieksekusi. Sehingga kemudian mereka akan bisa mendapatkan itu,” katanya.
Ganjar menegaskan, pemerintah sudah punya aturan yang menyatakan jika jaminan intelektual property atau HAKI bisa digunakan sebagai agunan untuk mendapat akses permodalan ke bank.
"Sebenarnya sangat bisa karena aturannya sudah ada. Sudah ada Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur hal itu," ucap Ganjar.
Sebenarnya, kata Ganjar, saat menjabat sebagai Gubernur Jateng, ia sudah memulai dengan menggandeng bank pemerintah daerah.
Namun memang, skalanya masih belum bisa optimal.
Karena itu, ia berjanji akan memudahkan akses modal ke depan.
"Ke depan ini memang harus ditindaklanjuti karena tadi keluhan para pelaku industri kreatif itu sama. Mau pinjam ke bank tidak punya agunan. Mereka berharap IP dan HAKI bisa dipakai. Aturan sudah ada, tinggal komitmen dan kemauan. Tunjuk saja satu atau dua bank untuk mengeksekusi, maka industri kreatif Indonesia pasti maju," katanya.