Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi Kementerian Agama yang mengaktifkan kembali Badan Kesejahteraan Masjid (BKM). BKM yang didirikan 1964 lalu sempat vakum sebelum diaktifkan kembali saat ini.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam acara Rakernas Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (8/11/2023).
"Dua minggu yang lalu pak Menteri Agama bisik-bisik ke saya, 'Pak ini ada BKM. Harus kita aktifkan kembali seperti yang lalu-lalu tahun-tahun 60an'. Saya sampaikan, siap pak menteri.
Maksudnya siap itu kalau ada regulasi yang diperlukan kami siapkan. Entah itu Perpres, entah itu Keppres, nanti kami siapkan, yang lain-lainnya urusannya pak Menteri," kata Jokowi.
Berdasarkan catatan yang dimilikinya, BKM memiliki anggota lebih dari 17609 mesjid yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Dengan jumlah anggota yang banyak tersebut, potensi manfaat BKM bagi umat dan bangsa sangat besar.
"Melalui peran BKM kita harapkan rumah-rumah ibadah ini dapat dikelola secara profesional, moderat, dan berdaya maslahat bagi umat sehingga masjid dapat menjadi pusat pembinaan umat, menjadi pusat kemajuan bangsa dan masjid yang ramah bagi semuanya," tuturnya.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Jangan Ada yang Mencoba-coba Intervensi Pemilu 2024
Jokowi Ingin rumah-rumah ibadah dapat menjadi tempat yang khidmat untuk beribadah. Tempat yang mempersatukan Keberagaman dan tempat pembelajaran karakter.
"Saya juga berharap pengurus BKM baik yang dipusat maupun yang di daerah ini dapat aktif bersinergi aktif berkolaborasi untuk menjaga masjid dari ancaman intoleransi dan ekstrimisme serta dari politisasi yang memecah belah, yang tidak mempersatukan kita, tidak menjadikan kita rukun, sehingga persatuan dan kesatuan bangsa dapat terus dijaga," katanya.
Pernyataan Jokowi ini pun bersamaan dengan rangkaian Pemilu 2024 yang tengah berlangsung. Sebelumnya, Jokowi juga memperingatkan semua pihak agar tidak mengeintervensi Pemilu 2024.