News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Deretan Pernyataan Terbaru Prabowo: Sindir Pengamat hingga Ada Menteri Neolib di Kabinet Jokowi

Penulis: Daryono
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto saat menghadiri Dialog Cendekia yang digagas Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Makassar, Sabtu (4/11/2023). Dalam artikel mengulas tentang deretan pernyataan terbaru Prabowo: sindir pengamat hingga sebut ada menteri Neolib di kabinet Jokowi.

TRIBUNNEWS.COM - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto melontarkan sejumlah pernyataan baru-baru ini.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam sejumlah kesempatan.

Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini menyinggung sejumlah hal mulai dari adanya menteri neolib di Kabinet Jokowi hingga sindiran kepada para pengamat. 

Berikut ini sejumlah pernyataan Prabowo Subianto baru-baru ini: 

1. Sebut orang Indonesia susah akui prestasi Jokowi

Prabowo Subianto menyebut, pemerintahan Presiden Jokowi memiliki banyak prestasi dan keberhasilan. 

Prestasi dan keberhasilan itu merupakan jasa Presiden Jokowi kepada bangsa. 

"Kita berada dalam keadaan yang sangat kritis. Kita bersyukur dan harus bersyukur kepada semua pemimpin-pemimpin dan pendahulu-pendahulu, semuanya punya jasa dan punya sumbangan."

"Dan kita pun sekarang harus bersyukur dan harus mengakui prestasi dan keberhasilan presiden Jokowi dan pemerintahan Jokowi," kata Prabowo saat memberi sambutan dalam acara deklarasi relawan Barisan Pengusaha Pejuang di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).

Bakal calon Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan di acara deklarasi relawan Barisan Pengusaha Pejuang di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, hari ini, Rabu (8/11/2023). (Tribunnews/Igman Ibrahim)

Prabowo mengakui, masih ada kekurangan dalam pemerintahan Jokowi. 

Namun, kata Prabowo, semestinya masyarakat tidak menutup mata atas prestasi pemerintahan Jokowi.

"Saya lihat ada kekurangan di pribadi kita, orang Indonesia. Kadang-kadang susah mengakui prestasi bangsa kita sendiri sulit. Ada istilah di kita, SMS, Susah Melihat orang Senang; Senang Melihat orang Susah. Kadang-kadang tidak mau mengakui prestasi bangsa sendiri," katanya.

Baca juga: Talkshow Overview Tribunnews 9 November 2023: Anwar Usman Terhempas, Prabowo-Gibran Kena Imbas?

Prabowo kemudian memberi gambaran hal itu melalui momen pertemuannya dengan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.

Saat itu, kata Prabowo, Mahathir sedang melihat penjual kepiting saat sedang berjalan di sebuah pantai.

"Dia lihat orang tua jualan kepiting. Dia lihatin. Orang tua itu jual kepiting dengan memunggungi, jadi kepitingnya di baki besar di belakang dia. Pak Mahatir tanya, Cik kenapa anda tidak awasii, kepitingnya bisa naik. Apa anda tidak takut kepiting-kepiting lolos?" kata Prabowo.

"Dia bilang, Oh tidak, kepiting punya sifat kalau temannya sudah paling atas nanti temennya yang satu lagi dia seret ke bawah. Jadi tidak mungkin dia lolos, karena temannya yang lain diturunin sama temennya juga," ujarnya.

2. Sindir para pengamat

Masih dalam forum yang sama, Prabowo memberikan sindiran kepada para pengamat terutama pengamat politik. 

Para pengamat itu, lanjut Prabowo, hanya berkomentar dan mencari-cari kesalahan. 

"Maaf, sekarang ya di negara kita ini banyak yang berprofesi sebagai pengamat. Kemudian tidak hanya pengamat, ada lagi berprofesi sebagai komentator, intelektual, abis itu banyak kerjanya yang ngomel, menggerutu, mencari-cari," kata Prabowo. 

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto . (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Prabowo kemudian bertanya apakah para pengamat itu bisa menciptakan lapangan pekerjaan. 

"Saya mau tanya, punyakah mereka, bisa enggak mereka menciptakan lapangan kerja? Punyakah mereka pabrik yang bisa menghasilkan orang bekerja?" tanya Prabowo.

Baca juga: Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran, PDIP Ambil Sikap hingga Ungkit Pemberian Karpet Merah

Karena itu, Prabowo kemudian mendorong para relawannya dalam Barisan Pengusaha Pejuang untuk menjadi pengusaha yang kreaktif dan inovatif.

"Saudara-saudara saya katakan di sini saya tidak ragu-ragu. Ini hasil kajian sejarah. Memang negara ini kalau memang kita mau merdeka, kita dengar kita harus dorong para pengusaha muda untuk berkreatif, berinovasi, untuk Indonesia jadi kaya. Kita bikin Indonesia jadi negara kaya, kita tidak ingin Indonesia jadi negara biasa-biasa saja," pungkasnya.

3. Singgung soal ada pihak yang takut jika Prabowo jadi presiden

Prabowo juga menyinggung ada pihak yang takut apabila dirinya jadi Presiden. 

Mantan Danjen Kopassus ini menyebut pihak yang takut apabila dirinya menjadi Presiden di antaranya adalah para bankir.

"Tahu nggak yang banyak takut gue jadi presiden tahu nggak siapa? Itu bankir bankir itu. Kita minta kredit susahnya bukan main aduh," ujar Prabowo. 

Ketua Umum Partai Gerindra itu, pun mengungkit dirinya yang merupakan seorang pensiunan jenderal TNI tidak berpengaruh. Dia tetap masih kesulitan mendapatkan kredit dari perbankan.

"Gue ini jenderal ini, letjen. Jelek-jelek gini mantan Pangkostrad, mantan Danjen Kopassus, bintangnya seabrek. Begitu pensiun minta kredit ke bank nggak laku bintang bintangnya," katanya.

Oleh sebab itu, Prabowo meminta para pengusaha Indonesia untuk tidak banyak gaya. Sebab, mereka masih memiliki banyak utang yang ditanggungnya di bank.

"Jadi sama saya nggak usah banyak laga kau, iya kan, pengusaha Indonesia itu banyak gayanya itu tapi selalu ingat wah utang gue ini gimana ini. Tapi tenang aja, tenang aja, saya tenang karena sudah ada banyak pengusaha pejuang sudah ada disini," pungkasnya.

4. Sebut ada menteri neolib di Kabinet Jokowi

Prabowo menyebut, di kabinet Presiden Jokowi ada menteri yang menganut azas neoliberal. 

Awalnya, Prabowo menyebut soal dirinya yang dua kali dikalahkan Jokowi dalam Pilpres, namun kemudian diajak masuk ke pemerintahan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023). Jokowi sempat menyebut nama Prabowo Subianto. (Istimewa)

Setelah berada di pemerintahan, Prabowo mengaku melihat sosok Jokowi sebagai sosok Presiden yang selalu berpikir untuk rakyat kecil. 

"Saya rival yang dikalahkan, begitu saya masuk kabinet, saya lihat, kan saya hadir sidang kabinet, saya lihat kebijakan-kebijakan selalu memikirkan bagaimana rakyat kecil, bagaimana orang miskin. Itu selalu fokus beliau," kata Prabowo saat memberi paparan dalam Rakernas LDII, Selasa (7/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Lalu, dalam sidang kabinet itu, Prabowo juga melihat ada menteri-menteri yang neoliberal. Namun, Prabowo yang kini hendak maju lagi di Pilpres 2024 itu ogah membocorkan siapa menteri yang dia maksud.

"Ada juga menteri-menteri yang neolib-neolib itu. Gue enggak sebut siapa namanya, enggak boleh dong. Enggak etis karena kan kita harus kompak. Tapi neolib, gimana?" ungkapnya. 

(Tribunnews.com/Daryono/Igman Ibrahim) (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini