News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Tak Masalah Jika Jokowi Berkhianat, Komarudin PDIP: Badai Pasti Berlalu

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, menilai sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berubah. Tapi ia mengaku tak masalah.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, menilai sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berubah.

Ia mengaku tak habis pikir Jokowi justru tak mendukung pasangan yang diusung oleh PDIP, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Komarudin menduga, berubahnya sikap Presiden ke-7 Indonesia itu karena munculnya badut-badut politik di sekeliling Istana.

Meski begitu, ia enggan untuk menyebut siapa saja badut-badut politik itu.

Ia hanya meyakini, pandangan PDIP soal berubahnya sikap Jokowi ini pasti juga dirasakan oleh rakyat.

"Sama perasaan kita. Setiap perasaan yang lahir dari ketulusan, pasti punya nilai yang sama. Karena itu kita bicara tentang nilai," tutur Komarudin, dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/11/2023).

Baca juga: FX Rudy Ungkap Jokowi Pernah Tawari Posisi Wamen PUPR Usai Menangkan Gibran di Solo

Meski begitu, partai berlambang banteng moncong putih itu tak masalah apabila Jokowi melakukan pengkhianatan.

Alasannya, kata Komarudin, PDIP telah belajar dari berbagai pengalaman dan ujian politik.

"Banteng ini kan punya sejarah perjuangan yang panjang untuk menghadapi gelombang naik turunnya perjalanan sejarah republik," terangnya.

"Jadi saya kira tidak ada yang perlu disesali. Yang lalu biarlah berlalu. Badai pasti berlalu," jelas Komarudin.

Di sisi lain, ia berpendapat perubahan sikap Jokowi itu belum lama terjadi.

"Saya itu, bukan periode kedua (Jokowi) tidak terlalu merasa (ada perbedaan) juga," ucapnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali pagi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, dengan mengunjungi lokasi pembangunan Kantor Presiden, pada Kamis (2/11/2023). (Sekretariat Presiden)

Baca juga: Panda Nababan: Saya Khawatir Ada Pihak yang Menjerumuskan Presiden Jokowi 

"Merasa (ada perbedaan) itu yang terakhir (Jokowi) tidak mendukung Ganjar itu yang saya tidak habis pikir," tutur Komarudin.

Ketika Ganjar diumumkan sebagai calon presiden (capres), Komarudin menyebut saat itu Jokowi masih sejalan dengan PDIP.

Hal itu dibuktikan dengan keyakinan Ganjar yang menyatakan Jokowi mendukung dirinya.

"Kan Anda dengar sendiri pernyataan Ganjar, dia sendiri yakin bahwa Jokowi dukung dia," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Jokowi dan keluarganya saat ini bisa diasumsikan sudah tak berada dalam gerbong yang sama dengan PDIP.

Hal ini dimulai dengan sikap Organisasi Relawan Pro Jokowi (Projo) dengan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Di Pilpres 2024.

Presiden Jokowi dan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang kini maju cawapres di Pilpres 2024 (kolase tribunnews)

Baca juga: Sekjen PDIP Tanggapi Pernyataan Jokowi soal Drama Politik, Hasto: Politik Memang Bukan Drama

Kemudian, selepas Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian gugatan soal batas usia capres-cawapres, Koalisi Indonesia Maju (KIM) menunjuk Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Jokowi pun memberikan restu kepada putra sulungnya itu untuk berkontestasi di Pilpres 2024 mendatang. Padahal, baik dirinya maupun Gibran adalah kader PDIP.

Keluarga Jokowi makin merapat ke KIM setelah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menyatakan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Gibran.

Kaesang merupakan putra bungsu Presiden Jokowi yang baru saja terjun ke politik dan tak lama berselang ia langsung terpilih menjadi Ketua Umum PSI.

Selain itu, menantu Jokowi yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Medan, yakni Bobby Nasution juga telah menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran.

Baca juga: Bobby Nasution Menantu Jokowi: Prabowo dan Gibran Ada di Hati dan Pikiran Kami

Keputusannya itu membuat PDIP meminta Bobby untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih itu.

Meski begitu, Jokowi pernah berujar bahwa dirinya tak memihak salah satu pasangan calon (paslon) di Pilpres 2024.

Ia mengaku mendukung ketiga paslon yang bertarung untuk memperebutkan kursi presiden dan wakil presiden di pemilu tahun depan.

(Tribunnews.com/Deni)(Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini