TRIBUNNEWS.COM - Satu persatu keluarga Presiden Jokowi mulai meninggalkan PDIP dan berbalik memilih mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Berawal dari anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi Cawapres dan mendampingi Capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.
Kemudian kini ada menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution yang telah resmi menyatakan dukungannya pada Prabowo-Gibran.
Padahal baik Gibran maupun Bobby, sama-sama belum mengundurkan diri dari PDIP, mereka juga belum mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.
Anak bungsu Presiden Jokowi, meskipun berbeda partai yakni PSI, Kaesang Pangarep juga telah menyatakan dukungannya pada Prabowo-Gibran.
Hal tersebut semakin memperkuat bahwa keluarga Jokowi kini benar-benar akan meninggalkan PDIP, partai yang menjadi kendaraan politik Gibran dan Bobby khususnya dalam meraih jabatan Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan.
Baca juga: Manuver Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran, Disambut Gerindra, Tuai Kritik dan Sindiran dari PDIP
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik dari Unversitas UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengatakan, mayoritas politisi Indonesia menganut politik berdasarkan untung dan rugi.
Sehingga jika dirasa tidak menguntungkan, maka akan ditinggalkan dan memilih untuk membuat keputusan politik yang lebih menguntungkan
"Memang pikiran politisi kita itu kan rata-rata menganggap politik berdasarkan untung dan rugi."
"Kalau tidak menguntungkan ditinggalkan, kalau kemudian ada sesuatu yang menguntungkan maka dia akan membuat keputusan politik," kata Adi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (10/11/2023).
Baca juga: Jokowi Sebut Banyak Drama Politik Jelang Pilpres 2024, PDIP: Sutradaranya ya Pak Presiden
Adi menyebut, mungkin saja bagi Gibran dan Bobby, PDIP ini sudah tidak terlalu menguntungkan.
Sehingga Gibran dan Bobby lebih memilih untuk meninggalkan PDIP.
"Mungkin bagi Gibran Rakabuming Raka, mungkin bagi Bobby Nasution dan seterusnya, PDIP sudah tidak terlampau menguntungkan bagi mereka, makanya ditinggalkan," terang Adi.
Karena merasa tidak diuntungkan di PDIP, maka Gibran dan Bobby pun memilih mencari tempat lain yang lebih memberikan prospek keuntungan.
Baca juga: Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran, PDIP Minta Wali Kota Medan Undur Diri dari Partai