TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil gubernur nomor urut 1 Pilkada Jawa Tengah (Jateng), Hendrar Prihadi (Hendi), menanggapi pernyataan cawagub nomor urut dua Taj Yasin (Gus Yasin) soal Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) yang turun.
Sebelumnya, Taj Yasin menyampaikan sejumlah program terkait program kebudayaan di Jawa Tengah dalam debat Pilgub Jateng, Rabu (20/11/2024).
Di antaranya, mengajak anak muda supaya minat terhadap budaya lokal hingga memanfaatkan cagar budaya.
Merespons hal tersebut, Hendi memuji program yang disampaikan pihak Gus Yasin.
Meski begitu, Hendi menyinggung nilai IPK Jateng yang cenderung turun, khususnya ketika Gus Yasin menjadi Wakil Gubernur Jateng.
Taj Yasin merupakan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023.
"Gus Yasin sudah mempunyai program bagus, terus terang, ada beberapa program ini yang juga ada di program Andika, tapi kan itu baru akan."
"Maksud saya, kalau beliau dulu lima tahun di Provinsi Jawa Tengah dengan ide yang sangat brilian ini, kenapa indeks terkait Pembangunan Kebudayaan di Jateng rendah, cenderung turun."
"Mohon maaf, angkanya 46,35, jadi dalam bayangan saya ide-idenya zaman Gus Yasin tidak terimplementasikan dengan baik," ungkapnya saat debat Pilgub Jateng di Muladi Dome, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kota Semarang, Rabu.
Oleh sebab itu, Hendi pun berkomitmen akan memberikan masukan ke pasangannya, calon gubernur Jateng Andika Perkasa terkait program di Jateng.
"Kami berdua berkomitmen dalam siatuasi apapun, saya akan memberikan masukan ke Pak Andika supaya programnya menyentuh kemanfaatan Jawa Tengah."
"Jadi, Jangan sampai berhalusinasi, tapi (programnya) tidak dikerjakan," kata Hendi.
Baca juga: Andika-Hendi Akan Intensifkan Program Magang ke Luar Negeri untuk Siswa SMA-SMK di Jateng
Diketahui, salah satu dimensi Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) adalah dimensi ekonomi budaya.
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2023 menyebut, skor IPK Jawa Tengah 60,89, lebih tinggi dari IPK nasional, yakni 57,13.