TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan masyarakat Indonesia mengalami krisis nilai menjelang Pemilu 2024.
Lukman menyebut, seperti yang telah disampaikan oleh K.H. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, saat ini masyarakat harus kembali kepada nilai.
"Oleh karenanya, beliau (Gus Mus) menekankan bahwa kita harus kembali pada nilai. Beliau mengatakan saat ini kita sedang mengalami krisis nilai," kata Lukman dalam acara konferensi pers di kediamaan Gus Mus di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu siang, (12/11/2023).
Sebelumnya, Lukman menemui Gus Mus untuk mengonfirmasi apakah situasi yang tidak bagus belakangan ini juga dirasakan oleh Gus Mus yang menjadi pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin.
"Kami ingin mengonfirmasi apakah yang kami rasakan, kami alami, kami ketahui dari beragam sumber informasi itu juga dirasakan oleh beliau," ujarnya.
Lukman mengatakan Gus Mus merasakan hal yang sama.
"Oleh karenanya, beliau menekankan bahwa kita harus kembali pada nilai. Beliau mengatakan saat ini kita sedang mengalami krisis nilai," kata Lukman.
Baca juga: Budayawan Goenawan Mohamad: Banyak Sekali Kebohongan yang Diucapkan Presiden
Dia menyebut krisis nilai itu tidak hanya dialami oleh penyelenggara negara, tetapi dialami juga oleh masyarakat secara keseluruhan.
Kata Gus Mus, lewat penuturan Lukman, bisa jadi sebagian penyelenggara negara saat ini tidak bersikap sebagaimana yang diharapkan karena sebagian masyarakat juga mengalami krisis nilai.
"Politik tanpa dilandasi nilai, tanpa menerapkan asas-asas kepatutan, kepantasan, tanpa menggunakan etika, moral, [maka] politik itu hanya sebatas alat saling berebut kuasa saja," kata Lukman.
Lukman menyebut kebudayaan untuk menyadarkan seluruh masyarakat agar kembali kepada nilai-nilai luhur harus terus digaungkan.
Mengembalikan politik jalan kebudayaan
Sementara itu, dalam acara yang sama, Pastor Antonius Benny Susetyo berharap bisa mengembalikan politik jalan kebudayaan seperti yang dikatakan oleh Gus Mus.
"Kalau politik jalan kebudayaan, maka politik juga harus dikembalikan kepada kepatuhan, etika, dan moralitas publik," kata Benny.