TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh antikorupsi, tokoh pers, mantan pimpinan kementerian/ lembaga, sastrawan, hingga guru besar mengajak publik mengawasi dan mengawal Pemilu 2024, di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta.
Dalam aksi yang diinisiasi Forum Lintas Generasi ini, para tokoh yang hadir turut membubuhkan tanda tangannya pada banner seruan kebangsaan sebagai ajakan bagi publik bersuara jujur dan jernih.
Baca juga: AHY Yakini Demokrat Punya Kans yang Baik di Pemilu 2024
Mereka yang hadir dan terlibat di antaranya Ketua AJI Sasmito Madrim, psikolog Tika Bisono dan mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, tokoh pers Arif Zulkifli, pengajar Yanuar Nugroho, dan Salman Alfathan dari Bijak Memilih.
Hadir pula Ketua STF Driyarkara, Simon Petrus Lili Tjahjadi; Ketua Ikatan Alumni Driyarkara, Yustinus Prastowo; Ketua Dewan Pembina Nurcholish Madjid Society, Omi Komaria Madjid; Guru Besar Antropologi Hukum UI Sulistyowati Irianto.
Kemudian Wakil Ketua KPK 2003-2007 Erry Riyana Hardjapamekas, eks Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin; Sastrawan, Goenawan Mohamad; Ketua Senat Mahasiswa STF Driyarkara, Adrianus Lambu; Poros Anak Muda Socia Politika, Acep Jamaludin.
"Kami mengajak seluruh rakyat Indonesia agar berani bersuara jujur dan jernih dalam menghadapi Pemilu demi menghidupkan kembali budaya yang mengutamakan kemaslahatan umum, bukan kepentingan sempit elit politik," kata Direktur Pascasarjana STF Driyarkara, Karlina Supelli, Selasa (28/11/2023).
Baca juga: Jokowi Imbau Kampanye Dijalani dengan Senyum dan Gembira
Karlina menyebut banyak tokoh bangsa prihatin atas pelemahan demokrasi yang berjalan senyap melalui institusi hukum. Mulai dari revisi UU KPK hingga teranyar soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kita tidak boleh diam saja. Perusakan demokrasi terjadi dari dalam demokrasi itu sendiri melalui kerangka hukum," ujar Karlina.
Adapun aspirasi yang dituangkan lewat 'Seruan Jembatan Serong' ini meliputi meminta seluruh lembaga tinggi negara menjamin pemilu yang jujur dan adil, menolak keras penyusutan kekuasaan ke tangan eksekutif, perusakan batas-batas tegas dan pemisahan kekuasaan, persekongkolan para elit politik, aparatur dan lembaga-lembaga negara bagi kepentingan-kepentingan orang atau kelompok tertentu dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Anak muda merupakan salah satu pilar kemajuan bangsa. Anak muda jadi bagian penting dalam perjuangan serius menyelamatkan demokrasi, yang tidak apatis, yang bisa mencetuskan perubahan.
Menuntut proses Pemilu 2024 yang memberikan pendidikan politik sehat bagi kaum tua dan muda. Indonesia yang adil dan beradab lima tahun ke depan dimulai dari kesadaran dan praktik pemilu yang jujur dan jernih di atas gagasan yang bernas, bukan hanya ajang meraup suara di atas kertas.
Menyerukan kepada seluruh anggota masyarakat untuk aktif mengawal dan mengawasi proses pemilihan umum dengan segala sarana dan perangkat yang dimiliki.