Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis politik dari Exposit Strategic Arif Susanto khawatirkan tiga ada perbedaan berarti dari tiga pasang capres di Pilpres 2024.
Adapun hal itu disampaikan Arif pada diskusi Para Syndicate bertajuk Kampanye Pilpres, Politik Gemoy vs Politik Gagasan, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
"Saya khawatir saat Anda membuat pilihan tanggal 14 Februari 2024 nanti. Yang membedakan dari ketiga pasang capres hanya nomor urutnya," kata Arif dalam paparannya.
Arif menilai, jika diperhatikan dari platform kampanye capres-cawapres, maka tidak ada perbedaan yang berarti dengan pemerintahan saat ini.
Menurutnya, tahun 2024 seharusnya rakyat menyaksikan generasi baru politik. Hal itu dikarenakan Jokowi sudah tertutup untuk mencalonkan diri kembali.
Atas hal itu ia menyebutkan dua tantangan politik serius yang harus dihadapi Indonesia selama 73 hari ke depan.
"Pertama bagaimana ada perbedaan signifikan antara tiga pasang calon tidak hanya nomor dan namanya. Kedua kalau ketiga calon itu tidak bisa diharapkan, kepada siapa kita berharap," kata Arif.
Baca juga: Ditolak MK, Penggugat Batas Usia Capres-Cawapres dari Unusia Khawatir Ada Dualisme Hukum
Analis politik dari Exposit Strategic itu menyebutkan bahwa Gen Z bisa menjadi harapan asalkan tidak menjadi generasi zombie.
Menurutnya, Gen Z bisa menjadi game changer, pengubah permainan. Karena jumlahnya yang signifikan sebagai pemilih di Pilpres 2024.
"Harapan saya dengan karakter open minded kelompok ini juga punya pendirian terhadap masa depan demokrasi di Indonesia," tegasnya.
Keterangan foto: Analis politik dari Exposit Strategic Arif Susanto.