TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng), Sudaryono, menanggapi salah ucap yang dilakukan oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Sebelumnya, Gibran menyebut asam folat menjadi asam sulfat sebagai zat yang dibutuhkan ibu hamil.
Menurut Sudaryono, kesalahan pengucapan yang dituturkan oleh Wali Kota Solo itu hanya kesalahan kecil yang dibesar-besarkan.
Baca juga: Fakta Gibran Salah Sebut Asam Sulfat untuk Ibu Hamil, Sampaikan Minta Maaf hingga Kena Sindir Anies
"Itu biasalah, di musim kampanye ini, harusnya melangkah kaki kanan, tapi menggunakan kaki kiri bisa jadi dibesar-besarkan," ungkapnya, Selasa (5/12/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Sudaryono lantas meminta timnya untuk tidak menjelekkan pasangan calon (paslon) lain jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Orang itu tahu, orang nyari cacatnya aja, saya mengimbau kepada semua bahwa kita tidak pernah menjelekkan paslon lain, dilarang nyebar fitnah," ujarnya.
Di sisi lain, Sudaryono optimistis salah ucap yang terjadi itu tak akan menurunkan elektabilitas Gibran Rakabuming Raka.
Lantas, guna menjaga elektabilitas pria berusia 36 tahun itu, pihaknya bakal fokus untuk turun ke akar rumput.
"Saya kira tidak menurunkan elektabilitas kita fokus ke akar rumput, menang kalahnya di TPS," jelas Sudaryono.
Seharusnya Bisa Dihindari
Gibran Rakabuming Raka salah ucap asam folat menjadi asam sulfat ketika melaksanakan acara diskusi ekonomi kreatif di kawasan Senopati, Jakarta Selatan pada Minggu (3/12/2023).
Mulanya, dalam diskusi terbuka bersama pelaku usaha ekonomi kreatif dan influencer itu, Gibran mengkampanyekan programnya, yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk ibu dan anak.
Rekaman video pernyataan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kemudian viral di media sosial.
"Ketika hamil harus dicek dia misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi enggak, ketika anaknya lahir sampai 2 tahun ASI-nya terpenuhi gak, berat badannya tinggi badannya oke gak," ujar suami Selvi Ananda itu.
Menurut pengamat Komunikasi Politik dari Pusat Kajian Pembangunan Daerah (PKPD), Wahyuningsih Subekti, seharusnya kesalahan semacam itu bisa dihindari.
"Sebenarnya kesalahan-kesalahan dalam penyebutan tersebut dapat dihindari jika dia memang memiliki pengalaman yang sudah cukup banyak serta menguasai bidang tertentu,” ujar Wahyuningsih, Selasa.
Wahyuningsih juga beranggapan jika kemampuan berkomunikasi bagi tokoh politik itu perlu dilatih karena sifatnya bukan bakat.
“Pada saat seseorang terbiasa menjawab pertanyaan dengan jawaban-jawaban pendek dan terbiasa menolak untuk memberikan penjelasan secara komprehensif, maka orang tersebut bisa masuk ke dalam field of nervous and anxiety tersebut, apalagi jika dia memiliki beban sebagai calon pemimpin negara," ujarnya.
Bagi Wahyuningsih, idealnya seorang pemimpin apabila ingin menjelaskan sesuatu yang bukan kemampuan di bidangnya, lebih baik memilih kata-kata yang lebih umum.
“Ketika seseorang berniat untuk menjelaskan sesuatu yang sebenarnya bukan bidangnya, akan lebih baik dia memilih kata-kata yang lebih umum, tidak menggunakan jargon-jargon yang bukan bidangnya agar pikirannya tidak terlalu terbebani," jelasnya.
Gibran Sudah Minta Maaf
Gibran Rakabuming Raka telah menyampaikan permohonan maaf karena salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat sebagai zat yang dibutuhkan ibu hamil.
“Apa sih kemarin saya menyebutnya? Asam sulfat, ya. Ya, mohon maaf, mohon dikoreksi, ya,” kata Gibran usai badminton di GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).
“(Harusnya) Asam folat. Sorry, sorry, ya. Maaf, mohon dikoreksi,” kata Gibran.
Sebagai informasi, asam folat merupakan salah satu jenis vitamin B kompleks yang baik untuk kesehatan perempuan.
Bagi ibu hamil, asam folat termasuk asupan terpenting selain zat besi, kalsium, dan mineral.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul: Gibran Salah Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat, Gerindra Jateng: Tak Turunkan Elektabilitasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Malvyandie Haryadi)(TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)