TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD bertemu dengan perwakilan organisasi disabilitas di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2023) malam.
Dalam pertemuan ini, pegiat Difabel Perempuan dari Komunitas Lingkar sosial Indonesia, yang berpusat di Malang Raya dan Jawa Timur, curhat menyampaikan aspirasinya kepada Mahfud.
Di antaranya soal minimnya akses di ruang publik dan persoalan lapangan kerja.
"Disabilitas itu punya kemampuan Prof, jadi harus diberi kesempatan berkontribusi, dan bekerja," ujar Fira Fitri Fitria.
Baca juga: Tema dan Jadwal Debat Kedua Pilpres 2024 yang Diikuti Cawapres: Cak Imin, Gibran, Mahfud MD
Fira adalah pegiat yang kerap blusukan memperjuangkan kaum difabel.
"Saya menerima salah satu kelompok rentan di tengah masyarakat kita, yaitu kelompok disabilitas yang menurut keluhan yang saya catat memang perhatian pemerintah perlu ditingkatkan," kata Mahfud MD.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini menegaskan, perlindungan kepada kelompok disabilitas merupakan amanat konstitusi.
Bahkan, dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk diperhatiakan oleh negara.
"Semua orang menjadi tanggung jawab negara untuk menjamin hak-haknya," tegasnya.
Mahfud memastikan, Pemerintah telah punya kebijakan memperhatikan kelompok disabilitas.
Seperti peraturan yang mengharuskan lembaga Pemerintah harus mempekerjakan kelompok disabilitas sesuai dengan kuota yang ditetapkan.
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Resmi Dukung Anies-Cak Imin, Dulu Dukung Prabowo pada Pilpres 2019
"Ke depan akan kita awasi dan efektifkan," tuturnya.
"Saya sangat berharap siapapun yang terpilih nanti menjadi pemimpin agar aware dan punya kepekaan terhadap disabilitas," ujar Yesi Nuresti, yang hadir beserta suami.
Mahfud bersama Calon Presiden (capres) Ganjar Pranowo berjanji akan memberi perhatian lebih untuk kelompok disabilitas jika terpilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Akses pekerjaan, kesehatan, pendidikan dan pelayanan sosial yang lebih adil, akan terus dipastikan bagi kelompok disabilitas.
"Inilah salah satu program di Ganjar-Mahfud membantu kelompok rentan agar tidak dirugikan secara struktural dalam kebijakan negara," tegasnya. (*)