News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Ketika Atikoh Ganjar Berbincang Pakai Bahasa Isyarat dengan Penyandang Disabilitas

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti saat berbincang dengan seorang penyandang disabilitas di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2023).

Hal ini disampaikan Atikoh dalam pidatonya pada Rakornas 2023 PIJAR.

Dia menyebut, Ganjar-Mahfud memiliki program untuk mewujudkan stabilitas harga dengan menekankan kepada sisi pendistribusian.

"Ketika Pak Ganjar dan Pak Mahfud memimpin negara ini, tujuan utamanya menstabilkan harga. Kalau diceritakan hulu dan hilir agak complicated, intinya adalah pendistribusian diatur negara," kata Atikoh di lokasi.

Atikoh menyebut, pemerintah harus bisa menstabilkan harga agar petani mendapatkan keuntungan.

"Misalnya, petani harga bawang merah Rp 30 ribu per kg, September kemarin Rp 8 ribu per kg, padahal agar petani mendapatkan keuntungan minimal Rp 16 ribu per kg. Mereka sudah mendapat untung. Kasihan petani kalau harga rendah. Bagi kita (konsumen ) penting harga stabil," ujarnya.

Dia pun mengajak PIJAR untuk bisa efektif berkampanye pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud.

"Jadi, kita harus bisa memetakan wilayah mana yang ibu masuki. Misalnya, ketika ibu ke pasar, tentu berbeda dengan kegiatan talk show. Kemudian ketika masuk ke masyarakat, itu isu yang ditampilkan atau isu yang kita bawa itu berbeda," ujar Atikoh.

Atikoh menuturkan, PIJAR bisa pula membawa isu menekan kemiskinan ketika berbicara dengan rakyat selama blusukan.

Sebab, Ganjar-Mahfud punya program memberantas kemiskinan dari sektor hulu, yakni meningkatkan pendidikan rakyat.

Atikoh juga mengungkapkan Ganjar-Mahfud punya program bagi keluarga tak mampu agar bisa mengakses pendidikan sampai level tinggi, yakni satu keluarga miskin, satu sarjana.

Dia menjelaskan, pendidikan merupakan kunci untuk menuntaskan kemiskinan. Sehingga wajib belajar 12 tahun.

"Ketika ada wajib di sini, berarti undang-undang harus berpihak bahwa pendidikan dari SD sampai SMA gratis. Kemudian pendidikan informal juga, pelatihan untuk ibu-ibu dan remaja agar mereka bisa berwirausaha," ucap Atikoh.

"Kemudian yang perlu di-blow up ialah untuk keluarga miskin itu Ganjar-Mahfud punya program satu keluarga miskin, satu sarjana," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini