TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan para relawan dan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dilakukan dengan berbagai cara kreatif.
Seperti dilakukan Relawan Gemoy yang menggelar lomba 'Joget Gemoy', yang diketahui belakangan digandrungi anak muda atau milenial alias gen z. Terlebih, joget gemoy terlihat mudah untuk memperagakannya.
Tak tanggung-tanggung, mereka menyiapkan hadiah uang tunai ratusan juta rupiah untuk pemenang loba ini.
“Siapapun bisa mengikuti kompetisi Joget Gemoy asalkan telah berusia 17 tahun. Hadiah kompetisi Joget Gemoy total mencapai Rp808 juta,” ujar Dewan Pembina Relawan Gemoy, Sona Maesana menggelar konferensi pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/12/2024).
Sona menceritakan, asal mula istilah kata ‘Gemoy’, yaitu dari para anak muda yang mengagumi sosok Prabowo Subianto.
Diketahui Gemoy sendiri merujuk pada ungkapan akan sesuatu yang lucu dan menggemaskan, Dan 'gemoy' kekinian merupakan plesetan dari 'gemas'.
Dijelaskannya, para peserta Joget Gemoy bisa mengunggah videonya melalui akun Tiktok. Dan pendaftaran kompetisi joget gemoy bisa membuka www.joget gemoy.id.
“Lomba Joget Gemoy sebagai bentuk perhatian terhadap generasi muda untuk membuka kreatifitas dalam pesta demokrasi di Pilpres 2024. Diharapkan dengan adanya kompetisi ini dapat mengispirasi para generasi muda untuk lebih kreatif," jelasnya.
Baca juga: Anies Sebut Angin Tak Punya KTP Saat Debat dengan Prabowo Berbuntut Pro-Kontra, Muncul Foto Ini
Atas dukungan dan kekaguman pada sosok Prabowo itu, pihaknya ingin memberikan apresiasi atas kreativitas anak muda yang bisa joget gemoy.
"Kami anak muda ingin mengapresiasi kreatifitas anak muda itu sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rosan Roeslani menyampaikan apresiasi dan bangga atas Kompetisi Joget Gemoy ini.
Ia mengatakan pesta demokrasi 2024 harus dilakukan dengan riang gembira.
Kompetisi itu juga menjadikan generasi muda mampu mengeluarkan kreatifitasnya.
“Kompetisi ini juga bisa membuat generasi bisa lebih kreatif. Dengan adanya kompetisi ini akan memberikan suasana riang gembira," paparnya.
Baca juga: Ganjar Makin Yakin Raih Suara 40 Persen di Jabar: Masyarakat Sampaikan Uneg-uneg Batinnya
Salah satu Juri Joget Gemoy, Wulan Guritno mengatakan, tidak mau proses demokrasi seperti 10 tahun yang lalu.
Oleh karena itu ia ingin proses politik yang senang yang menghibur tapi juga berbobot.
Ia pun berharap dengan adanya kompetisi Joget Gemoy maka proses demokrasi di Indonesia bisa menyenangkan dan gembira.
“Harapannya dengan campaign seperti ini kita maka proses demokrasi bisa menyenangkan dan gembira,” tandasnya.
Dewan Pembina Relawan Gemoy, Sona Maesana didampingi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rosan Roeslani saat jumpa pers kompetisi joget gemoy di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/12/2024).