Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyatakan pihaknya berjanji akan memperbaiki kesejahteraan para petani jika terpilih menjadi Presiden 2024.
Prabowo pun bertekad ingin menjadikan petani Indonesia seperti negara-negara lain yang telah sejahtera. Sebab, para petani dari negara lain pergi ke ladang dengan memakai mobil.
"Petani kita harus jadi petani yang modern, jangan pas-pasan terus, kalau kita memimpin kita ingin seperti negara-negara lain. Negara lain saya lihat sendiri pagi pergi ke ladang pakai mobil, habis dari ladang mandi, ke kota pakai mobil," ujar Prabowo dalam sambutannya saat acara relawan di GOR Soekarno Hatta, Blitar, Jawa Timur pada Minggu (17/12/2023).
Prabowo menyebutkan hal ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, banyak petani Indonesia yang kurang diperhatikan dan dibela lewat kebijakan pemerintah.
"Petani Indonesia sudah lama kurang diperhatikan dan dibela, padahal tanpa petani bangsa Indonesia tidak bisa merdeka, karena petani menghasilkan pangan, menghadilkan makanan. Tidak ada negara yang bisa berdiri tanpa makanan," katanya.
Eks Danjen Kopassus itu pun mengungkit saat ia masih menjadi prajurit TNI. Saat tentara mau perang, hal yang pertama kali dihitung adalah peluru dan beras yang ada di ransel masing-masing prajurit.
"Kalau tidak ada pangan gimana mau perang, karena itu insyallah nanti misal saya menerima mandat saya akan bekerja sekeras-kerasnya agar petani hidup sesuai dari jerih payahnya," jelasnya.
Oleh sebab itu, kata Prabowo, nantinya ia ingin memastikan keteraediaan pupuk kepada para petani. Nantinya, ia mengusulkan setiap koperasi bisa menyalurkan pupuk kepada kelompok petani.
"Saya bilang petani patriot pejuang untuk menghasilkan pangan di Indonesia. Kita bisa bayangkan kalau petani mogok tidak mau ke ladang, pangan itu sulit untuk Indonesia," tukasnya.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.