News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Bakar Semangat Belasan Ribu Srikandi di Solo, Atikoh Ganjar: Pejuang Luar Biasa

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti membakar semangat belasan ribu perempuan di Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Istri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti membakar semangat belasan ribu perempuan di Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023).

Pantauan di lokasi, belasan ribuan perempuan dari PDI Perjuangan (PDIP) dan sukarelawan tampak memadati Benteng Vastenburg, Kota Solo. 

Lautan perempuan yang kompak berbaju merah tampak menyelimuti benteng tersebut.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tampak hadir dalam kegiatan itu bersama Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.

Kegiatan bertajuk Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Unggul itu dimeriahkan oleh penyanyi Yeni Inka, ANF Band, dan Kidung Riang.

Baca juga: Ganjar Pranowo Minta Jawa Tengah Dijaga Sekuat-kuatnya, Jangan Sampai Ada Pencuri Masuk

Sebelum menaiki panggung, Atikoh bersalaman dengan dengan para peserta. Dia juga disalami dan berswafoto dengan kelompok disabilitas.

Saat di atas panggung, FX Rudy memperkenalkan kepada Atikoh bahwa belasan ribu peserta acara yang hadir ini adalah pejuang.

"Ini adalah srikandi-srikandi dari Solo. Solo itu pejuang sejati," kata FX Rudy.

Atikoh lalu menyampaikan dirinya yakin perempuan yang hadir di lokasi ini memiliki mental baja. Atikoh bersyukur bisa bertemu dan menyapa mereka.

"Hari ini berada di tengah-tengah teman-teman semua pejuang-pejuang yang luar biasa," kata Atikoh.

Baca juga: Atikoh Ganjar Sebut Kedaulatan Pangan Bisa Diciptakan dari Rumah Tangga

Dalam kesempatan itu, Atikoh menceritakan dirinya pernah bekerja sebagai wartawan di Solopos pada 1997. 

Menjadi wartawan, kata dia, memberikan pengalaman yang luar biasa karena mengetahui dan melihat langsung segala aspek kehidupan. Isu perempuan selalu menarik perhatiannya.

"Saya setiap hari keluar masuk pasar-pasar di situ saya berdialog dengan para pedagang terutama pedagang perempuan, bagaimana mereka bisa survive," ujar Atikoh.

Atikoh menganggap kondisi pedagang perempuan pada zaman dulu masih relevan untuk dibahas saat ini. 

Dia menolak dengan tegas bahwa perempuan memiliki fungsi 3M, macak (merias), masak (memasak), manak (melahirkan).

Baca juga: Ganjar Pranowo: Banteng Tak Pernah Cengeng, Baliho Dicopot 100, Kita Pasang 1.000

"Enggak, tidak! Karena tahun 1998 sudah begitu perjuangannya. Kita harus banyak sekali dilakukan, salah satunya ibu di rumah menjadi madrasah anak pertama, di lingkungan pasti di sini banyak yang aktif di posyandu," ucap Atikoh.

Di sisi lain, lanjut Atikoh, pekerjaan yang harus diselesaikan perempuan secara kolektif ialah bagaimana berkontribusi untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga.

"Kita harus bisa mengedukasi juga bahwa perempuan itu harus disayangi, harus dilindungi, kita juga harus bisa bagaimana anak-anak saat mengakses internet itu terlindungi tidak menjadi korban bullying, tidak menjadi mangsa para predator," jelas Atikoh.

Atikoh mengajak perempuan bisa bergandengan tangan untuk membangun bangsa dan negara tercinta ini. 

Menurutnya, kebersamaan ini harus dilanjutkan mengingat perjuangan perempuan masih panjang sekali.

"Dalam momen yang berbahagia ini saya ingin mengucapkan selamat Hari Raya ibu, untuk ibu-ibu yang luar biasa ini yang selalu penuh semangat untuk bisa memberikan yang terbaik bagi diri sendiri keluarga bangsa dan negara tercinta," imbuh Atikoh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini