TRIBUNNEWS.COM - Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan setidaknya untuk 40 kota agar setara dengan Jakarta sebagai langkah pemerataan penduduk.
Hal tersebut disampaikan Cak Imin saat debat cawapres pada Jumat (22/12/2023).
Menurutnya, gagasan itu lebih efektif dibanding membangun Ibu Kota Nusantara (IKN), yang notabene dimulai dari nol.
Cak Imin menilai, pembangunan IKN saat ini justru bisa menghambat pemerataan karena akan menyerap anggaran hanya pada satu titik.
Komitmen Cak Imin dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan itu sempat diragukan oleh sejumlah kalangan.
Pengamat Perkotaan, Yayat Supriyatna, bahkan menilai pernyataan Cak Imin tersebut hanya sebagai jargon politik yang dinilai kurang realistis.
Baginya, membangun 40 kota seperti atau setara Jakarta bukanlah perkara yang mudah.
"Namanya jargon politik ya bebas saja, tapi kan harus realistis. Rencana pembangunan kota nasional sudah ada di Kebijakan Pembangunan Perkotaan yang disusun Bappenas. Nggak asal-asalan."
"Diperlukan Key Performance Indicator (KPI) dari apa yang dimiliki Jakarta. Tentukan dulu apa yang mau ditiru dari Jakarta," kata Yayat, Sabtu (23/12/2023).
Ia menerangkan, Jakarta mempunyai transportasi massal yang sudah terintegrasi, punya pelabuhan dan dekat dengan bandara sehingga punya basis ekonomi kuat.
"Jadi kalau mau bikin 40 kota seperti Jakarta ya harus punya juga mesin penggerak untuk meningkatkan ekonominya," ujarnya.
Yayat mengatakan, untuk pemerataan pembangunan justru seharusnya melakukan redistribusi fungsi.
Yakni dengan membagi fungsi DKI Jakarta dengan kota lain agar tidak terlalu padat atau 'obesitas'.
"Contohnya, Jakarta membagi pusat pemerintahan ke IKN, pendidikan bisa ke Depok, ekonomi kreatif bisa ke Bandung, industri ke Bekasi seperti Cikarang dan Karawang, sehingga ekonomi bisa tumbuh kembang setara dengan Jakarta," katanya.