Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengklaim bahwa paslon capres-cawapres nomor urut 3 itu mengalami kenaikan 2 persen suara setelah melakoni debat cawapres pada 22 Desember 2023.
Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud Andi Widjajanto mengatakan, adapun hal itu diketahui usai pihaknya melakukan survei internal setelah ajang debat cawapres tersebut.
Terkait survei tersebut Andi menuturkan pihaknya menggabungkan dalam tiga metode yakni survei konvesnional, FIGD yang dilakukan di puluhan kota, dan penggabungan data media analytic.
"Ini saya sampaikan saja misalnya data dari 7 hari yang lalu ya, dengan data 1 hari 24 jam, jadi terjadi peningkatan dari posisinya mas Ganjar sekitar 2 persen gabungan triangulasi metode itu tujuh hari yang lalu Mas Ganjar posisinya di 35 (persen), lalu dalam 24 jam terkahir ada di 37," kata Andi dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).
"Prabowo di tujuh hari yang lalu ada di 42,6 persen lalu hari ini ada di 41,1 persen, Mas Anies tujuh hari yang lalu ada di 22 persen lalu stabil di 21,7 persen," sambungnya.
Baca juga: Begini Perbandingan Website Kampanye AMIN, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud
Terkait hitung-hitungan tersebut, Andi pun memprediksi suara Ganjar-Mahfud serta paslon lainnya akan stabil di angka tersebut hingga 14 Februari 2024 mendatang.
Meski begitu Andi berujar, hal itu bisa saja berubah andaikan dalam perjalanannya terdapat kejadian-kejadian tak terduga menjelang garis akhir di proses Pemilu.
"Kejadian dadakannya itu bisa muncul karena terjadi sesuatu yang signifikan terutama blunder pada saat debat 3,4,5 atau ada kejadian-kejadian yang sifatnya kasus, skandal atau kesalahan yang sangat-sangat fatal dilakukan salah satu paslon atau tim dari Paslon," ujarnya.
Baca juga: Kandang Banteng Digoyang, PDIP Optimis Jateng Tetap Jadi Basis Suara Ganjar-Mahfud Pemilu 2024
Terkait faktor yang melatarbelakangi kenaikan angka tersebut dijelaskan Andi, bahwa pihaknya mencatat terdapat sentimen positif yang didapatkan Mahfud pasca melakoni debat cawapres tersebut.
Hal-hal seperti pemakaian baju adat adat Madura, baju ungu serta baju merah muda dianggap Andi sebagai substansi ringan yang mendongkrak suara paslon nomor urut 3 itu naik 2 persen.
"Lalu kemudian Pak Mahfud secara substansi muncul dengan karakter terkuatnya, Pak Mahfud yang profesor hukum di debat 2 membahas isu ekonomi tidak sebagai ekonom tapi membahas isu ekonomi dengan perspektif hukumnya," katanya.