TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat puluh hari menjelang pencoblosan pada Pemilu 2024, persaingan partai politik (parpol) agar bisa meloloskan calegnya ke DPR RI semakin ketat.
Sejumlah lembaga survei mempublikasikan elektabilitas atau keterpilihan parpol di Pemilu 2024.
Termasuk parpol mana saja yang diprediksi berada di urutan atas dan yang tidak lolos atau tersingkir di DPR.
BACA JUGA : Daftar Pemilik 15 Lembaga Survei yang Kerap Rilis Hasil Survei Pileg dan Pilpres 2024
Berikut dirangkum Tribunnews.com, Kamis (28/12/2023), dari hasil tiga lembaga survei terbaru partai yang diprediksi lolos dan yang tersingkir di DPR.
1. Survei Lembaga Indikator
Pada 23-24 Desember 2023, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis elektabilitas parpol pada Pemilu 2024.
Survei tersebut memperlihatkan PDIP dan Partai Gerindra bersaing ketat menempati posisi nomor 1.
Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bersaing ketat agar bisa lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold).
Survei Indikator ini melibatkan 1.217 responden yang dipilih secara acak.
Survei dilakukan dengan metode wawancara langsung lewat telepon oleh pewawancara yang sudah profesional.
Margin of error survei yakni +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut elektabilitas parpol terbaru menurut Survei Indikator:
Parpol yang akan lolos ke DPR RI:
PDIP 19,1 persen
Partai Gerindra 18,2 persen
Partai Golkar 9,3 persen
PKB 7,8 persen
Partai NasDem 6,2 persen
PKS 6 persen
PAN 4,5 persen
Partai Demokrat 4,4 persen
Parpol yang terancam tak lolos ke DPR RI:
PPP 2,8 persen
PSI 2,4 persen
Perindo 1,7 persen
Partai Ummat 0,8 persen
Patai Hanura 0,4 persen
PBB 0,4 persen
Partai Gelora 0,3 persen
Partai Buruh 0,2 persen
Partai Garuda 0,2 persen
PKN 0,1 persen
TT/TJ 15,1 persen
2. Survei Litbang Kompas
Litbang Kompas melakukan survei pada 29 November-4 Desember 2023.
Hasilnya menunjukkan Partai Gerindra memiliki elektabilitas 21,9 persen teratas sedangkan PDI-P menyusul dengan 18,3 persen.
Survei diikuti 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Selain itu masih ada pemilih yang bimbang atau undecided voters sebanyak 17,3 persen, meningkat dari 11,4 persen pada survei bulan Agustus lalu.
Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Berikut ini peta elektabilitas partai politik menurut hasil survei Litbang Kompas:
Parpol yang diprediksi lolos ke DPR RI:
Partai Gerindra: 21,9 persen
PDI Perjuangan: 18,3 persen
Partai Golkar: 8,0 persen
Partai Kebangkitan Bangsa: 7,4 persen
Partai Nasdem: 4,9 persen
Partai Keadilan Sejahtera: 4,5 persen
Partai Demokrat: 4,5 persen
Partai Amanat Nasional: 4,2 persen
Parpol yang diprediksi tidak lolos ke DPR RI:
Partai Solidaritas Indonesia: 2,6 persen
Partai Persatuan Pembangunan: 2,4 persen
Partai politik lain: 4,0 persen -
Belum memilih (tidak tahu/rahasia): 17,3 persen
3. Survei CSIS
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei elektabilitas partai politik terbaru untuk periode 13 - 18 Desember 2023.
Hasilnya PDIP menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi disusul Gerindra dan Golkar.
Sementara itu, Perindo, PPP, PSI tak lolos parlementery threshold 4 persen.
Survei CSIS dilakukan dengan wawancara tatap muka melibatkan 1.300 responden di seluruh Indonesia.
Sedangkan penarikan simple menggunakan metode Multistage Random Sampling.
Sample yang diambil mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample setiap provinsi.
Dengan margin of error survei ini mencapai 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Berikut elektabilitas parpol terbaru menurut Survei CSIS
Parpol yang diprediksi lolos ke DPR RI:
PDIP: 16,4 persen
Gerindra: 14,6 persen
Golkar: 11,9 persen
PKS: 11,8 persen
PKB: 9,2 persen
NasDem: 6,4 persen
PAN: 5,2 persen
Demokrat: 4,8 persen
Parpol yang diprediksi tidak lolos ke DPR RI:
PPP: 3,5 persen
Perindo: 1,5 persen
PSI: 1,3 persen
Hanura: 0,5 persen
Gelora: 0,4 persen
PBB: 0,2 persen
PKN: 0,1 persen
Garuda: 0,1 persen
Partai Ummat: 0,1 persen
Rahasia/belum menentukan pilihan: 5,9 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 6,4 persen