Kemudian, margin of error survei ini berada pada angka 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, menyebutkan elektabilitas Prabowo-Gibran tertinggi dengan angka 43,7 persen.
"Pasangan Anies-Muhaimin Iskandar di survei kita tingkat elektabilitasnya 26,1 persen. Kemudian pasang Prabowo-Gibran 43,7 persen dan Ganjar-Mahfud 19,4 persen," kata Arya di Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).
Kemudian survei itu juga menunjukkan adanya pemilih yang belum menentukan pilihan serta pemilih yang masih bimbang.
"Pemilih yang belum menentukan pilihannya 6,4 persen. Serta pemilih yang tidak bersedia menjawab atau tidak tahu 4,5 persen," jelasnya.
Kepercayaan Diri TKN Prabowo-Gibran
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Akbar Himawan Buchari, percaya diri elektabilitas paslon nomor urut 2 dapat tembus 50 persen.
Ini karena Akbar menilai Gibran Rakabuming Raka menunjukkan performa yang apik pada debat cawapres lalu.
"Survei itu dilakukan sebelum debat kedua. Saya yakin jika masyarakat melihat penampilan Mas Gibran yang sangat memukau, suara keterpilihan Prabowo-Gibran akan jauh lebih besar," kata Akbar kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Sebagai informasi, Polling Institute baru saja merilis survei elektabilitas capres-cawapres.
Hasilnya, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 46,1 persen. Di posisi kedua, ada pasangan Anies-Cak Imin dengan 22,6 persen.
Lalu, posisi ketiga ditempati oleh Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 20,5 persen.
Meski mengakui saat ini belum ada hasil survei yang mendapati elektabilitas Prabowo-Gibran lebih dari 50 persen, Akbar meyakini pilpres kali ini akan berlangsung satu putaran.
Namun, hal itu menurutnya sangat wajar. Mengingat, dua paslon lainnya lebih dulu turun ke masyarakat.