TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang tahun 2023 menjelang Pilpres, sejumlah istilah politik bermunculan di hadapan publik.
Istilah itu disebarluaskan media massa maupun media sosial yang kemudian jadi perbincangan di publik.
Salah satu istilah yang paling populer adalah 'cawe'cawe'.
Istilah itu bermula dari pernyataan Presiden Jokowi yang akan cawe-cawe untuk urusan Pilpres 2024.
"Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ucap Jokowi. “Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang, dan tidak akan mengotori demokrasi,” lanjut Jokowi.
KPU RI juga menetapkan 3 pasangan capres-cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2024, istilah politik pun kian bermunculan.
Istilah politik itu paling banyak muncul debat calon presiden (capres) putaran pertama telah berlangsung, Selasa (12/12/2023) malam lalu.
Baca juga: Gaya Kampanye Prabowo Disebut Mirip Bongbong Marcos, Anies Contek Obama? Bagaimana dengan Ganjar?
Debat menghadirkan 3 pasangan capres dan cawapres yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Seperti apa istilah politik dan bahasa gaul para capres yang belakangan muncul di hadapan publi? Berikut dirangkum Tribunnews.com, Sabtu (30/12/2023):
1. Samsul
Kata 'samsul' muncul pertama kali ketika cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming berkicau di media sosial.
Istilah itu kemudian dikaitkan beberapa kalangan di media sosial sebagai 'asam sulfat',
Kata 'Samsul' yang terus digelorakan lawan politik Gibran yang salah ucap Asam Folat menjadi Asam Sulfat.
Komandan TKN Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Arief Rosyid, menegaskan Samsul bukan asam sulfat melaikan semakin sulit disusul.
Maksudnya survei elektabilitas Prabowo-Gibran makin sulit disusul oleh kandidat lainnya di Pilpres 2024.
2. Ordal
Anies Baswedan menyinggung fenomena orang dalam alias ordal yang semakin menjadi-jadi di Indonesia.
Ia menyebut di setiap aspek kini butuh ordal agar seorang bisa diterima bekerja.
"Fenomena Ordal ini menyebalkan, di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomena ordal (orang dalam). Mau ikut kesebelasan ada oradalnya, mau jadi guru ordal, mau masuk sekolah ada ordal, mau dapat tiket konser ada ordal, ada ordal dimana-mana yang membuat meritokrasi enggak berjalan, yang membuat etika luntur," ucap Anies dalam debat capres beberapa waktu lalu.
3. Sorry yee...
Prabowo Subianto menggunakan diksi 'Sorry yeee..." saat menjawab pertanyaan Anies.
Anies awalnya menyebutkan bahwa Prabowo tidak tahan menjadi oposisi.
Oleh karena itu, Anies mengatakan Prabowo kemudian merapat ke Presiden Jokowi.
"Seperti disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk jadi oposisi. Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha," ujar Anies.
Pada kesempatan selanjutnya, Prabowo membalas bahwa dirinya tidak takut akan kehilangan posisi atau jabatan.
"Saya tidak takut tidak punya jabatan Mas Anies. Sorry ya, sorry yeeeee....,Mas Anies," kata Prabowo.
4. Wakanda No More, Indonesia Forever
Diksi ini dikatakan Anies Baswedan saat menyinggung soal demokrasi dan kebebasan berpendapat.
Dia berkomitmen jika menjadi presiden 2024 maka akan menjamin kebebasan berpendapat.
"Dan ketika kita berbicara tentang masa depan, maka saya Ingin sampaikan kepada semua, kebebasan berpendapat akan dijamin. Kita tidak mengijinkan lagi situasi di mana kita takut. Saya sampaikan, Wakanda no more, Indonesia forever," imbuhnya.
Potongan video Anies mengucapkan Wakanda no more, Indonesia forever pun ditayangkan di berbgai platform media sosial.
5. Sat Set Set
Ganjar Pranowo memperkenalkan istilah sat- set set pada baju yang dikenakannya saat menghadiri debat capres.
Dia juga menyinggung diksi tersebut saat bicara akan mempemudah dan mempercepat pelayanan masyarakat jika terpilih di Pilpres 2024.
"Bagaimana pemerintah bisa betul-betul melayani dengan memebrikan teladan dari pemimpin tertinggi yang antikorupsi, yang menunjukkan integritas, yang menunjukkan layanan pemerintah yang mudah murah cepat, sat set set," kata Ganjar saat menyampaikan closing statement pada debat capres itu.
6. Kita Bukan Anak Kecil
Prabowo menggunakan istilah itu saat menjawab pertanyaan Anies.
Dalam debat itu, Anies menanyakan perasaan Prabowo perihal putusan MK soal syarat pencalonan presiden-wakil presiden bermasalah secara etik.
Atas pertanyaan itu, Prabowo mengatakan telah berdiskusi dengan tim dan pakar hukum yang ada di timnya. Mereka memberi masukan bahwa dari segi hukum tidak ada masalah. ”Yang dianggap pelanggaran etika sudah diambil tindakan dan keputusan. Dan tindakan itu sampai sekarang masih diperdebatkan. Tapi intinya, keputusan final dan saya laksanakan,” ujarnya.
”Kita ini bukan anak kecil, Mas Anies, Anda juga paham. Sekarang begini, intinya rakyat yang memutuskan, rakyat yang menilai, kalau gak suka dengan Prabowo-Gibran, ya gak usah pilih kami," ujarnya.
7. Mas Anies... Mas Anies.....
Prabowo menanggapi pernyataan Anies mengenai demokrasi di Indonesia.
Dia menilai pandangan Anies terlalu berlebihan.
"Mas Anies.. Mas Anies,....Saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang Demokrasi ini dan itu dan ini Mas Anies di pilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemeritnah yang berkuasa. Saya yang musuh bapak kalo Demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi Gubernur," ungkap Prabowo dalam debat itu.
8. Gemoy
Bahasa gaul 'gemoy' sudah lama dipakai para anak muda terutama Gen Z.
Gemoy berasal dari kata plesetan yang berasal dari kata "gemas".
Istilah ini biasanya dipakai anak muda di media sosial TikTok saat melihat suatu objek yang menggemaskan.
Namun istilah ini muncul jelang Pilpres 2024 yang melekat pada diri capres Prabowo Subianto.
Baca juga: Prabowo Joget Gemoy Menjelang Berangkat ke Lokasi Debat Cawapres