TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan melakukan kampanye di Ciamis, Jawa Barat hari ini, Kamis (4/1/2024).
Saat kampanye hari ke-38 itu, Anies sempat menyinggung mengenai pemilihan pemimpin.
Mantan Gubenur DKI Jakarta itu mengingatkan kepada rakyat, agar jangan memilih presiden berdasarkan dari foto saja.
Melainkan, memilih pemimpin berdasarkan dialog, isi pikiran, dan rekam jejak para capres.
Pernyataan Anies tersebut, berawal dari ucapannya soal alasan kampanyenya ini bertajuk "Desak Anies" dengan konsep tanya jawab.
"Mengapa kami membuat program seperti Desak Anies? karena kami ingin menghormati rakyat Indonesia."
"Bahwa Rakyat Indonesia, jangan hanya memilih berdasarkan foto yang dibuat orang lain, tapi memilih berdasarkan dialog dan isi pikirannya, rekam jejaknya, rekam karyanya, rekam prestasinya," ucap Anies, Kamis (4/1/2024).
Baca juga: Anies Baswedan Mengaku Bersyukur Mendapat Dukungan dari Kiai Acep Adang Ruhiat Cipasung
Menurut Anies, cara menghormati pemilih adalah melalui cara memberikan kesempatan untuk menguji calon pemimpinnya dengan pertanyaan.
Jadi, bukan hanya membuat foto baliho di mana-mana tanpa memperlihatkan dialog dan rekam jejak yang pernah dibuat.
Anies menegaskan, rakyat harus menilai calon pemimpin berdasarkan pada kenyataan.
"Karena poster itu tidak bisa menggambarkan. Dan pernah ada yang keliru gara-gara foto bukan? Foto itu bisa memberikan citra yang luar biasa, tapi ketika dialog kita bicara kenyataan," jelas dia.
Prabowo Bahas soal Program Susu Gratis
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto hari ini dijadwalkan menghadiri acara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, sebagai pembicara.
Saat menjadi pembicara itu, Prabowo menyebut, Indonesia bakal impor 1,5 juta sapi perah demi memenuhi program bagi-bagi susu gratis untuk anak-anak jika menang Pilpres 2024.