TRIBUNNEWS.COM - Penilaian berbeda diberikan oleh Calon presiden (Capres) nomor urut pertama, Anies Baswedan terkait kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di era Prabowo Subianto.
Anies memberikan nilai di bawah 5.
Berbeda dengan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo yang memberikan skor 5 atas kinerja pertahanan di Indonesia saat ini.
Menurut Anies, kesejahteraan TNI-Polri di Indonesia masih harus dipikirkan.
Ia menyebut, seperti kenaikan gaji TNI-Polri.
"TNI, tentara kita, polisi kita semua bekerja luar biasa di lapangan, kita harus berikan hormat, terima kasih karena mereka mengerjakan hal sulit dan berat."
"Tapi dari sisi kebijakan lebih parah, kenapa? di era SBY kenaikan gaji terjadi 9 kali."
"Selama di era ini naik gaji tiga kali, dan akan naik nanti karena menjelang pemilu mungkin," ungkapnya.
Tetapi, lanjut Anies, di sisi lain kesejahteraan tidak dipikirkan secara serius.
"Tukin hanya 80 persen, lihat Kemenkeu, Kementerian PUPR. Menteri-menteri yang mengusahakan peningkatan tukin," ungkapnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Kita Tak Pernah Biarkan Negara Hanya Diurus Pusat Saja
Lantas, Anies menyoroti soal peralatan alutsista.
"Lalu kita lihat alutsista yang bekas, yang itu risikonya keselamatan. Mereka bekerja keras menjaga setiap jengkal tanah republik ini," ungkapnya.
Anies pun memberikan skor di bawah 5 untuk Kemenhan.
"Jadi menurut saya skornya justru di bawah 5, kalau lima itu ketinggian Pak Ganjar," ungkapnya.