TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mendapat penilaian jelek dari capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan soal kinerja di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI.
Penilaian tersebut diberikan oleh Ganjar dan Anies saat debat capres pada Minggu (7/1/2023) lalu di Istora Senayan Jakarta.
Adapun tema debat yang diusung yakni, pertahanan, keamanan nasional, hubungan internasional dan geopolitik.
Dalam kesempatan itu, Ganjar diketahui memberikan nilai 5, kemudian Anies memberi nilai 11 dari 100 untuk kinerja Prabowo di Kemenhan.
Mengenai hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar penilaian itu ditanyakan langsung kepada Prabowo selaku Menteri Pertahanan (Menhan).
"Tanyakan ke Menteri Pertahanan," kata Jokowi usai meresmikan jalan tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di Gerbang Tol Limo Utara, Depok, Jawa Barat, pada Senin (8/1/2024).
Tanggapan DPR RI
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar (FPG) Dave Laksono juga turut angkat bicara mengenai penilaian di Kemenhan tersebut.
Menurut Dave, penilaian Ganjar dan Anies itu merupakan bentuk kontradiksi politik.
Baik Anies maupun Ganjar, seharusnya sadar bahwa partai-partai politik pendukung mereka selama ini memberikan dukungan, sekaligus penilaian yang sangat baik terhadap kinerja Kemhan di bawah komando Prabowo itu.
"Saya kira Pak Anies dan Mas Ganjar tidak fair dalam memberikan penilaian terhadap kinerja Pak Prabowo sebagai Menhan. Faktanya di DPR, partai-partai pendukung Pak Anies dan Mas Ganjar itu semuanya memberikan penilaian yang sangat bagus."
"Tapi di acara debat tiba-tiba dibilang jelek. Ini aneh dan kontras aja, semua partainya pada bilang bagus kok capresnya bilang jelek," kata Dave Laksono di Jakarta, Senin (8/1/2024).
Dijelaskan oleh Dave, semua partai politik yang ada di Komisi I DPR, termasuk partai-partai politik pendukung Anies dan Ganjar mendukung seluruh program-program pertahanan yang disusun oleh Menhan Prabowo.
"Bahkan tokoh-tokoh sentral partai politik pengusung paslon nomor urut 1 dan nomor urut 3 yang duduk di Komisi I DPR tidak pernah mengkritisi kebijakan teknis dan kinerja Kemhan. Sebaliknya mereka malah mendukung setiap kebijakan Menhan," ujar Dave.
Kelakar Cak Imin Bersyukur Tak Jadi Menteri Pertahanan
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku bersyukur tak menjadi Menhan saat menanggapi soal penilaian kinerja Prabowo di Kemenhan.
Kelakar ini disampaikan Cak Imin saat moderator acara Slepet Imin menanyakan penilaian Cak Imin terhadap kinerja Kemenhan, karena Ganjar dan Mahfud memberikan penilaian jelek.
“Untung saya enggak jadi Menhan,” kata Cak Imin dalam acara “Slepet Imin” di Kopi Alam, Kota Metro, Lampung, Senin (8/1/2023).
Mendengar pernyataan Cak Imin, sontak seluruh hadirin dalam acara ini pun tertawa.
"Kalau jadi Menhan, masa cuma dapet 11 dari 100,” ucapnya sambil tertawa.
Cak Imin lantas bercerita, ia mengatakan soal jatah kursi Menhan yang pernah ditawarkan kepadanya.
Mula-mula posisi Menhan ditawarkan kepadanya usai Pemilu 2019.
Namun, tiba-tiba Prabowo Subianto masuk ke koalisi pemerintah dan diberikan posisi Menhan.
TKN Bela Prabowo
Sementara itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membela Prabowo yang diberi skor jelek atas kinerjanya di Kemenhan.
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyatakan kalau penilaian itu hanyalah sebuah olok-olok yang dilakukan anak-anak.
"Itu penilaian kekanak-kanakan, olok-olok saja, seperti orang enggak punya akhlak dan adab," kata Habiburokhman saat dimintai tanggapannya, Senin (8/1/2024).
Habiburokhman menganggap, penilaian tersebut berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di masyarakat karena sejatinya publik menganggap Prabowo berkinerja baik sebagai menhan.
"Pandangan tersebut berkebalikan dengan sentimen positif publik yang selalu menganggap pak Prabowo sebagai menteri berkinerja terbaik di hampir semua survei," tukas dia.
Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak menjelaskan secara detail publik mana yang dimintai tanggapannya tersebut.
(Tribunnews.com/Rifqah/Taufik Ismail/Hasanudin Aco/Reza Deni/Rizki Sandi)