TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Grace Natalie dan Isyana Bagoes Oka menjadi sorotan karena aksinya menghampiri moderator Debat Capres saat jeda iklan, Minggu (7/1/2023).
Grace dan Isyana merupakan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang merupakan partai pendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Grace bersama Isyana menghampiri moderator debat kurang lebih selama 1 menit, saat jeda iklan antara segmen 2 dan 3 Debat Capres
Aksi Grace dan Isyana itu dilakukan usai pendukung capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menunjukkan gestur tangan tiga jari selama kurang lebih 15 detik saat Prabowo Subianto dan Anies Baswedan giliran berbicara.
Grace mengaku dirinya menghampiri moderator Anisha Dasuki dan Aryo Ardi untuk mempertanyakan aksi pendukung Ganjar-Mahfud yang kerap mengacungkan jari tangan mereka tinggi-tinggi saat Capres menjawab
"Kami mempertanyakan apa boleh pendukung yang duduk di belakang moderator, setiap paslon menjawab, mengacungkan jari tangan mereka tinggi-tinggi," kata Grace saat dikonfirmasi.
Grace mengaku khawatir gerakan tersebut mengganggu konsentrasi calon presideng yang sedang melaksanakan Debat Pilpres 2024.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Tanggapi Keluhan Grace Natalie Terkait Salam 3 Jari
"Karena pasti tertangkap mata paslon. Itu ada dalam sudut pandang mata paslon. Waktu jawab cuma 2 menit, harus fokus dan berpikir," katanya.
Hal yang sama pun diungkap Isyana Bagoes Oka soal alasan dirinya bersama Grace menghampiri moderator.
Ia mengaku mempertanyakan mengenai adanya pendukung dari salah satu pasangan calon (paslon) yang kerap menunjukkan gesture jari saat para capres berbicara.
"Jadi tadi itu sebetulnya kita hanya bertanya, karena sebelumnya ada pendukung paslon yang berada di belakang moderator, itu setiap kali Pak Prabowo atau pun Pak Anies sedang berbicara. Sebenarnya (ketika) semua calon berbicara, mereka mengacungkan tangan dengan kode jari tertentu," kata Isyana.
"Dan LO juga ikut berkomunikasi. Karena bagaimana pun kan waktu commercial break kan sangat singkat ya," sambungnya.
Baca juga: Hampiri Moderator Debat, Grace Natalie Pertanyakan Aksi Pose Tiga Jari Saat Prabowo Menjawab
Menurut Isyana, apa yang dilakukan para pendukung satu paslon tersebut berpotensi mengganggu capres yang sedang berbicara.
Terlebih, jika waktu yang disediakan moderator berdurasi pendek.
"Nah itu kan kalau di tengah waktu yang menjawabnya cuma singkat, itu kan bisa berpotensi untuk menggangu konsentrasi. Karena waktu kan singkat sekali ya," ucapnya.
Lebih lanjut, Isyana menjelaskan, saat bertemu dengan moderator debat, ia juga memperlihatkan video berisi momen para pendukung satu paslon tersebut menunjukkan gesture jari.
"Jadi itu tuh tadi yang kami lakukan hanya bertanya aja sih sebetulnya, sekaligus menunjukkan video. Kan keliahatan tuh di videonya. Informasi dan kita kasih tunjuk videonya. Karena saya video-in," ucapnya.
Baca juga: Pendukung Ganjar Beri Tiga Jari ke Prabowo, Grace Natalie dan Isyana Langsung Hampiri Moderator
"Kita betul-betul cuma bertanya dan menyampaikan apa yang terjadi. Soal ada yang kasih jari tertentu di belakang moderator," kata dia.
Menyikapi aksi Grace dan Isyana, Ketua KPU Hasyim Asyari, menyebut tindakan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran tersebut tidak tepat.
Menurut dia, tindakan Grace dan Isyana tersebut bisa menimbulkan persepsi yang tidak tepat terkait Debat Pilpres 2024.
"Ya mestinya enggak tepat ya, artinya walaupun mungkin saling kenal di antara mereka, itu kan bisa menimbulkan persepsi yang tidak tepat," kata Hasyim di kawasan Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Menurut Hasyim, tindakan Grace dan Isyana tersebut bakal dijadikan bahan evaluasi bagi KPU dalam rapat mendatang bersama tim pasangan calon.
Menurut Hasyim, aksi para pendukung tersebut menjadi tanggung jawb pihak menegaskan harusnya pihak liaison officer (LO) tim pasangan calon untuk mengingatkan.
Ha; tersebut telah disepakati bersama dalam rapat KPU dan tim pasangan calon bahkan sejak debat perdana.
"Sebetulnya kesepakatan setelah debat pertama disepakati, katakanlah, untuk saling mengingatkan pendukung yang hadir di dalam ruang debat, disepakati masing-masing menyiapkan LO kan, untuk katakanlah mengingatkan atau mengendalikan pendukung yang hadir langsung di studio," ujar Hasyim.
"Jadi yang tepat sebetulnya dalam konteks mengingatkan itu ya melalui LO. Menurut saya (tindakan Grace dan Isyana) tidak tepat karena kan ada LO-nya," kata dia.
Terpisah, Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andi Widjajanto memberikan tanggapan terkait aksi pendukungnya.
Menurut Andi Widjajanto, pose 3 jari yang dilakukan pendukung Ganjar-Mahfud dalam Debat Pilpres 2024 merupakan gerakan organik.
Andi mengatakan, pose 3 jari itu dilakukan ketika Prabowo tiga kali menyatakan sependapat dengan Ganjar.
"Jadi setahu saya yang saya dengar ketika dari 03 begini (nunjukin jari) itu di momen Prabowo setuju dengan Ganjar," kata Andi dalam jumpa pers di Media Center TPN, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (8/1/2024).
Dia menuturkan, aksi pose 3 jari tersebut juga tidak mengganggu Prabowo yang sudah berbicara.
"Ya sudah karena senang Prabowo setuju dengan Ganjar naikkan 3. Jadi tidak mengganggu, tidak mengganggu Pak Prabowo dan jauh, jauh dan gelap," ujar Andi.
Andi menjelaskan, aksi tersebut merupakan spontanitas karena Prabowo sebanyak tiga kali setuju dengan Ganjar.
"Jadi setuju muncul (jari) tiganya karena senang, senang 'oh Pak Prabowo-nya menyetujui apa yang disampaikan Mas Ganjar'," ucapnya.
Dia menerangkan, pihaknya kaget ketika mendengar Prabowo menyatakan setuju dengan Ganjar.
"Kita kaget-kaget ya waktu tiba-tiba setuju 1 kita masih ngangguk-ngangguk, setuju 2 sudah mulai tanda tanya. Begitu setuju 3 rapat kami, kenapa ini setuju 3 kali langsung rapatkan kami," ungkapnya.
"Ada apa ini? Kenapa setuju 3 kali dalam satu kali debat gitu. Ya termasuk yang mungkin gerakan organik natural dari pendukung 03," katanya.
Lalu siapakan sosok Grace dan Isyana yang menghampiri moderator Debat Pilpres 2024?
Sosok Grace Natalie
Dilansir dari tribunnews Wiki, Grace Natalie Louisa adalah pendiri Partai Solidaritas Indonesia.
Perempuan kelahiran Jakarta, 4 Juli 1982 ini sebelumnya bergelut di dunia jurnalistik dan kemudian terjun ke dunia politik.
Wajahnya kerap menghiasi dunia pertelevian Indonesia menjadi pembawa acara berita di beberapa program.
Ia diketahui pernah berkarir di beberapa stasiun televisi swasta.
Karirnya di dunia jurnalistik cukup moncer.
Tidak hanya di studio, Grace Natalie juga terjun ke lapangan untuk liputan.
Grace Natalie pernah meliput tragedi tsunami Aceh 2004, meletusnya Gunung Talang Sumatera Barat, konflik Poso di Sulawesi Tengah, hingga liputan terorisme Agustus 2009 di Temanggung, Jawa Tengah.
Selama perjalanan karirnya di dunia jurnalistik Grace Natalie berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan beberapa tokoh internasional.
Beberapa tokoh tersebut antara lain Abhisit Vejjajiva (Perdana Menteri Thailand), Jose Ramos Horta (Presiden Timor Leste), Steve Forbes (CEO Majalah Forbes), George Soros.
Dedikasinya di dunia jurnalistik menghantarkan Grace Natalie menjadi salah satu pembawa acara berita terfavorit.
Hingga akhirnya ia terjun ke dunia politik dan mendirikan PSI.
Ia pun sempat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dalam Pilpres 2024 ini, Grace natali ditunjuk partai untuk menjadi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Sosok Isyana Bagoes Oka
Dikutip dari Tribunnews Wiki, diketahui Isyana Bagoes Oka merupakan wanita kelahiran 13 September 1980.
Sebelum terjun ke dunia politik, Isyana Bagoes Oka merupakan seorang presenter berita.
Perempuan berdarah Bali tersebut pun mengakhiri kariernya sebagai pembawa berita acara televisi dan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Isyana tercatat sebagai salah satu pendiri PSI.
Menurutnya PSI adalah rumah yang ramah terhadap anak, kaum muda, dan perempuan.
Dalam Pilpres 2024 ini, Isyana ditunjuk partainya untuk menjadi Juru Bicara TPN Prabowo-Gibran.
Diketahui ia menimba ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Setelah lulus kuliah pada tahun 2003, Isyana memulai kariernya di bidang jurnalistik.
Keputusan Isyana memilih jurnalistik dibanding modelling akhirnya terbayar saat ia dipercaya sebagai presenter di televisi nasional.
Selama menjadi presenter, Isyana pernah mewawancarai nama-nama besar.
Di antaranya Presiden Amerika Serikat kala itu, George W Bush, serta Menlu AS Hillary Clinton.
Isyana juga pernah meng-interview bintang sepakbola seperti Cesc Fabregas, Robbie Fowler, serta Pep Guardiola.
Bahkan ia harus mendemonstrasikan kemampuan berbahasa Perancis dan Spanyol saat mewawancarai pesepakbola Robert Pires dan Javier Zanetti.
(Tribunnews.com/ Mario/ Fersin/ Ibriza/ Tribunwiki)