Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyinggung penyelenggaraan debat ketiga antara capres yang digelar pada Minggu (7/1/2024) lalu.

Menurut Muzani, serangan bertubi-tubi terhadap Prabowo Subianto adalah bentuk provokasi yang bisa berujung perpecahan di tengah-tengah rakyat. 

Hal itu disampaikan Muzani saat memberikan pembekalan dan pelatihan kepada ribuan saksi TPS di Lampung, Selasa (9/1/2024).

"Dalam debat kemarin kita lihat Pak Prabowo diserang, mendapat provokasi, diglitik, dan digoda seakan-akan untuk mempertontonkan kepada rakyat bahwa ada perpecahan di antara capres yang berkontestasi," ucap Muzani.

"Namun Pak Prabowo menahan untuk tidak terprovokasi dan bisa menahan emosi daripada mengungkapkan hal-hal yang di luar substansi yang bisa mengganggu stabilitas bangsa kita," lanjut Muzani. 

Wakil Ketua MPR RI itu menegaskan, tekad Prabowo untuk menjaga persatuan dan kesatuan ini sudah kuat dan tidak terpengaruh oleh provokasi.

"Meskipun kadang-kadang menyakitkan, menjengkelkan, tapi Pak Prabowo selalu mengatakan, biarkan rakyat yang menilai dan menyerahkan kepada rakyat untuk memilih peminpinnya," ujar Wakil Ketua TKN itu. 

Meski digoda dan ditantang untuk membuka data pertahanan yang bersifat konfidensial, Prabowo tetap teguh tidak membuka data-data tersebut. 

Menurut Muzani, hal itu menunjukkan sifat kenegarawanan yang menjunjung tinggi kepentingan bangsa di atas segalanya. 

"Sebagai negarawan, beliau sangat menjunjung tinggi persatuan, Pak Prabowo tidak ingin mendapat kekuasaan yang tidak atas kehendak rakyat. Karena Pak Prabowo pernah berkata bahwa Ganjar dan Anies adalah orang-orang yang juga berniat untuk mengabdi kepada bangsa dan negara," pungkas Muzani.

Baca juga: Sindir Prabowo Punya Tanah 340 Ribu Hektar, Anies Disebut Contek Jokowi Saat Debat Pilpres 2019

Diketahui debat capres jilid 3 berlangsung di Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Tema dalam debat sendiri mengusung tentang pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.