Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan Kecamatan Koja Jakarta Utara, Nelly Sinorita, mengadukan kinerja petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di wilayahnya kepada bakal pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Pramono Anung-Rano Karno.
Nelly menilai petugas PPSU di wilayahnya malas-malasan bekerja meski gajinya sudah sesuai Upah Minimum Regional (UMR).
Nelly juga menilai, kerja petugas PPSU tersebut tidak sesuai fungsi dan tugasnya.
Hal itu disampaikannya saat Konsolidasi Pemenangan Pramono-Rano di GOR Jakarta Utara pada Minggu (15/9/2024).
"Karena selama ini, khususnya di Kecamatan Koja, banyak PPSU mereka kerjanya sudah santai, gajinya UMR, tapi mereka malas-malasan. Kerjanya itu, dia sudah selesai pergi. Dia tidak sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Jadi saya mohon dengan sangat, Bapak, ditindak lanjuti dengan keras," kata Nelly.
Menjawab hal tersebut, menurut Pramono problemnya adalah mereka yang ditunjuk menjadi petugas PPSU adalah mantan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Selain itu, kata dia, mereka dievaluasi per tahun.
"Maka kalau saya diberi amanah untuk itu, PPSU-nya jangan setiap tahun, orang setiap tahun masa' dievaluasi. Tiga tahun. Tapi bukan tempat untuk para pensiunan nongkrong di situ. Ini tempat orang yang ingin bekerja dengan sungguh-sungguh untuk melakukan perbaikan bagi Jakarta," kata dia.
Untuk itu, ia meminta seluruh kader yang ada di lokasi untuk bekerja keras turun ke lapangan mensosialisasikan dirinya dan Rano.
Ia meyakini bila seluruh kader kompak dan gotong royong maka dirinya dan Rano dapat memenangi Pilkada DKJ.
Baca juga: Pramono-Rano Terima Keluhan Kader PDIP Jakarta Utara Soal Jam Operasional Truk Kontainer
"Maka dengan demikian, yang paling penting saudara-saudara sekalian harus turun kerja keras, betul-betul ingin mewujudkan kebanggan, bahwa PDI Perjuangan kalau ditindas pasti bisa (menang), kalau kompak pasti menang, kalau gotong royong pasti menang," kata dia.