Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi soal Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tak memberi ucapan selamat ulang tahun kepada PDIP baik lewat karangan bunga ataupun rekaman video.
Ganjar Pranowo menduga Jokowi lupa memberikan ucapan selamat lantaran saat ini tengah sibuk melakukan kunjungan kenegaraan di Filipina.
"Beliau di Filipina, lupa kali. Biasanya dateng ngucapin kok," ujar Ganjar kepada wartawan di Brebes, Jawa Tengah, Rabu (10/1/2023).
Lebih lanjut dijelaskan Ganjar, Jokowi kata dia juga tak memberikan pesan apapun kepada dirinya secara pribadi terkait ulang tahun PDIP.
Pasalnya disebut Ganjar jika berkaitan dengan acara ulang tahun partai, Jokowi biasanya langsung menghubungi pengurus pusat partai.
"Oh enggak, enggak kalau WA WA (WhatsApp) jarang biasanya lewat ajudan gitu, kalau beliau langsung tidak. Tapi kalau ultah partai biasanya tidak WA ke saya, umpamanya WA-nya ke DPP," katanya.
Baca juga: Tak Satu Kata Pun Megawati Ucap Nama Jokowi, Tapi Peringatan Keras Ketum PDIP Ditujukan ke Presiden
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto pun memberikan respons terkait Jokowi yang tak memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk PDIP.
Hasto lebih memilih agar publik yang menilai terkait persoalan itu.
Namun, Hasto menegaskan bahwa PDIP adalah partai yang memilki kesetiaan tinggi kepada kadernya.
Termasuk mempersiapkan pemimpin yang memiliki ketulusan hati.
Baca juga: Jokowi Absen di HUT ke-51, PDIP Tak Persoalkan, Peneliti BRIN: Pecah Kongsinya Sudah Luar Biasa
"Ketika ada yang meninggalkan itu ya bagian dari suatu tanggung jawab yang nanti rakyat akan menilai," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu.
Ada pun, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja luar negeri ke Filipina, saat peringatan HUT ke-51 PDIP.
PDIP pun menghormati hal tersebut.
"Pak Presiden Jokowi sejak awal kan menyatakan ada tugas ke luar negeri, ya itu yang dihormati PDI Perjuangan. Apakah itu kebetulan atau tidak? Ya Istana yang menjawab," ujar politikus asal Yogyakarta itu.
"Bagi kami itu rakyat sumber kekuatan PDI Perjuangan. Kekuasaan itu bukan di elite, kemenangan itu bukan di elite, tetapi ditentukan oleh dukungan rakyat Indonesia," pungkas Hasto.