"Itu apa saya nggak beri ada pemasukan, ada pendapatan untuk APBN-nya, saya belikan yang namanya peralatan dan lain sebagainya, eh tapi eling loh ya yang jadi pemimpin," kata dia.
Atas hal itu, Megawati meminta agar Polri untuk mengingat hal itu, dan justru tidak melayangkan bully kepada dirinya.
"Jangan macam-macam. Jangan saya dibully," kata dia.
Kuat Bukan Karena Presiden
Megawati pun meminta kader terus bergerak ke rakyat, menguatkan akar rumput perjuangan di tahun politik ini.
Menurut dia, kekuatan PDIP ada pada kekuatan rakyat sebagai akar rumput, bukan karena elite termasuk presiden sekalipun.
"Dengan erat kokoh kuat dan sama dengan akar rumput di PDI Perjuangan mengakar dan solid bergerak karena itulah betapa pentingnya turun ke bawah ke akar rumput ke rakyat," ucap megawati.
Megawati meyakini akar rumput tidak mengenal kata menyerah, serta dapat tumbuh di mana pun.
Akar rumput mampu tumbuh di gunung, di tanah gersang, subur, dan juga di laut.
"Rumput memiliki daya survival yang tinggi sehingga meskipun dibakar, dipotong, dimatikan, dan dicabut, tetap akan selalu tumbuh karena akarnya selalu siap untuk tumbuh kembali. Akar rumput itu selalu bergandengan dengan erat, kalau kita lihat rumput tak pernah sendiri mereka menjalin satu sama lain," ujar Megawati.
Sebab itu, Megawati memerintahkan kader partai untuk berdiri kokoh bersama rakyat serta solid bergerak.
"Perkuatlah akar rumput sebab itulah kekuatan real, kita ucapkan hal ini sebagai sebuah nafas kontemplasi kita 51 tahun. Kita bisa menjadi begini bukan karena elite bukan karena presiden bukan karena menteri tetapi karena rakyat yang mendukung kita," ucap Megawati.
Hukum Dipermainkan
Megawati pun dalam pidatonya menyoroti kondisi hukum Indonesia saat ini.
Megawati menyatakan, setiap warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum, termasuk warga hingga elite pejabat.
Namun, kondisi saat ini, kata dia, hukum sudah mulai dipermainkan.
"Sekali lagi saya katakan, kita setiap warga negara RI, siapakah dia? Akar rumput, rakyat, mempunyai hak yang sama di mata hukum. Sekarang hukum itu dipermainkan, bahwa kekuasaan itu dapat dijalankan, semau maunya saja," kata Megawati.
Hanya saja, Megawati tidak menjelaskan secara detail maksud dari pernyataannya itu, serta pihak mana yang telah mempermainkan hukum.
Pemilu Bukan Alat Elite Lambungkan Kekuasaan
Megawati pun menyoroti proses pemilihan umum (pemilu).
Kata dia, pemilu bukanlah suatu alat yang bisa digunakan elite politik dalam meninggikan kekuasaan.
"Sodara sodara sekalian, pemilu bukan lah alat elit politik untuk melambungkan kekuasaan, dengan segala cara," kata dia.
Sebab kata dia, pemilu harus dijunjung tinggi dengan moral dan etika.
Kata Megawati, biarkan rakyat memilih siapa calon pemimpin yang tepat untuk melanjutkan kekuasaan.
"Di dalam pemilu, pemilihan umum, ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi. Lho saya pernah presiden. Setelah pemilu, gak ribut saya. Ya sudah, kalau memang betul rakyat itu memilih, ya sudah," ujar dia.
Megawati juga menyinggung kalau sejatinya kekuasaan bukan suatu hal yang kekal dan pasti berhenti.
Lain halnya dengan kekuasaan Tuhan yang menurut Megawati akan kekal dan langgeng.
"Kekuasaan itu tidak langgeng. Yang langgeng itu yang di atas. Kekuasaan itu akan berhenti, apapun jabatannya," ucapnya.
Mabuk Kekuasaan
Megawati pun menyinggung soal politik pecah belah.
Mulanya Megawati menyampaikan bahwa banyak penjajah yang pernah singgah di Indonesia mengajarkan ajaran Divide et Impera alias politik pecah belah.
"Banyak lho penjajah itu mengajarkan kepada kita dengan nama Divide et Impera, memecah belah," kata Megawati.
Berangkat dari hal ini, Megawati kemudian mengatakan dihadapan perwakilan partai politik pengusung paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan petinggi-petinggi serta menteri dari PDIP yang hadir di ruangan, bahwa jika politik pecah belah itu bisa terjadi bagi kalangan elite, rakyat pun akan dengan mudah dipecah belah.
Terlebih lanjutnya, jika pemimpinnya sengaja dengan akalnya ikutan memecah belah karena sudah dimabukkan kekuasaan.
"Kalau bisa saudara sendiri dipecah belah, apalagi rakyat dipecah belah. Apalagi kalau pemimpinnya sengaja dengan yang namanya akal itu, juga memecah belah karena mabuk kekuasaan," kata Megawati.
Sehingga dirinya mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga persatuan dan memegang teguh Sesanti Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa yang pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular dalam kitab Kakawin Sutasoma.
"Jadi peganglah Sesanti Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa, jadi tanpa pernah mundur sejengkal pun. Jadi Bhinneka Tunggal Ika itu satu, kok lupa ya," kata Megawati.
Jokowi Rayakan Hubungan Diplomatik RI-Filipina Bersama Presiden Marcos Jr
Jokowi diketahui terbang ke Filipina dari Pangkalan Udara halim Perdanakususma, Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 15.15 WIB atau sehari sebelum acara HUT ke-51 PDIP.
Rabu (10/1/2023) Presiden Jokowi bertemu Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr di Istana Malacañang, Manila.
Tiba di Istana, Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam dan dasi merah.
Kedatangan Jokowi pun langsung disambut Presiden Marcos Jr.
Setelah bersalaman Jokowi kemudian diajak Marcos Jr untuk penyambutan resmi kenegaraan.
Setelah mendengarkan lagu kebangsaan kedua negara, Presiden Jokowi dan Presiden Marcos melakukan inspeksi pasukan kehormatan.
Setelah itu Presiden Jokowi diajak Marcos Jr untuk perkenalan dengan delagasi dari Filipina.
Presiden lalu tampak diajak berkeliling Istana Malacañang.
Setelah itu Presiden Jokowi mengisi buku tamu yang telah disediakan pihak istana.
Kedua pemimpin kemudian menggelar pertemuan bilateral didampingi delagasi masing-masing negara.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr di Istana Malacañang, Manila, Rabu, (10/1/2024).
Selain menggelar pertemuan empat mata, kedua pemimpin juga menggelar pertemuan bilateral didampingi oleh delegasi masing masing negara.
Usai melakukan pertemuan, Jokowi pun mengucapkan terima kasih atas sambutan Presiden Marcos Jr.
"Terima kasih atas sambutan hangatnya. Filipina merupakan negara pertama yang saya kunjungi tahun ini untuk rayakan 75 tahun hubungan diplomatik," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa hubungan Indonesia dengan Filipina yang berusia 75 tahun dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerjasama kedua negara.
"75 tahun hubungan dilomatik Indonesia Filipina adalah momen terbaik untuk lebih memperkuat kerja sama konkret kedua negara," kata Jokowi.
Jokowi pun mengungkap pembahasan yang dilakukan dirinya bersama Presiden Marcos Jr.
"Kami sepakat memperkuat kerja sama perbatasan yang telah saya sampaikan pentingnya mendorong percepatan revisi border patrol agreement, border crossing agreement, dan penyelesaian batas landas kontinen," katanya.
Selain itu turut dibahas juga mengenai kerjasama alat utama sistem persenjataan (Alustsista) antara Indonesia dan Filipina.
"Serta penguatan kerja sama pertahanan termasuk Alutsista," katanya.
Sementara di bidang ekonomi, Indonesia-Filipina sepakat untuk terus membuka akses pasar sebagai upaya untuk meningkatkan perdagangan kedua negara.
Selain itu, Presiden Jokowi meminta dukungan Filipina terkait tindakan pengamanan terhadap produk kopi Indonesia.
“Kami sepakat terus membuka akses pasar dan Indonesia meminta dukungan Filipina terkait dengan special safeguard measure untuk produk kopi Indonesia,” katanya.
Selain itu kedua negara juga sepakat untuk memperkuat kesatuan dan sentralitas ASEAN.
Menurut Presiden Jokowi, ASEAN harus terus berpegang pada prinsip hukum internasional.
“Terkait kawasan kami sepakat pentingnya penguatan kesatuan dan sentralitas ASEAN yang bukan hanya sekedar jargon. ASEAN harus terus berpegang pada prinsip-prinsip hukum internasional dan menjaga positive force untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran,” ucapnya.
Tak hanya bertemu Presiden Marcos Jr, dalam kunjungannya ke Filipina, Jokowi juga mengunjungi salah satu produsen produk kopi di Filipina yaitu Kopiko Philippines Corporation (KPC) yang merupakan bagian dari PT Mayora Indah Tbk.
Jokowi mengatakan bahwa KPC merupaka satu bentuk investasi dunia usaha Indonesia yang mampu menguasai pasar di Filipina.
“Tadi kita melihat investasi dunia usaha kita perusahaan Indonesia di Filipina yaitu Mayora yang kita melihat ternyata menguasai pasar hampir 50 persen di Filipina,” ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, jumlah produk kopi yang dihasilkan KPC sangat besar.
Karena itu, Jokowi berharap industri tersebut dapat memberikan dampak positif bagi para petani Indonesia untuk turut berkontribusi dalam menyediakan bahan baku produksi.
“Jadi produk-produk kopi saset yang jumlahnya saya kira sangat besar sekali dan itu akan memberikan kontribusi pada kebutuhan bahan baku kopi, singkong, dan lain-lainnya yang akan sangat bagus untuk para petani,” katanya.
Selain industri pengolahan makanan dan minuman, dalam kunjungannya ke FIlipina, Presiden Jokowi juga mengunjungi industri pengolahan rumput laut di W Hydrocolloids Inc.
Usai peninjauan, Presiden memandang bahwa Indonesia juga memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri pengolahan rumput laut.
Jokowi meyakini bahwa Indonesia memiliki potensi tinggi yang didukung dengan wilayah pesisir yang besar.
“Saya kira juga ini sebuah peluang bagi petani-petani rumput laut kita yang bisa kita kembangkan tidak hanya di satu, dua, tiga lokasi tapi di seluruh Tanah Air karena kita memiliki pesisir yang sangat panjang,” katanya.
Lebih lanjut, Presiden berharap pengolahan rumput laut di Indonesia terus meningkat sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi para petani.
“Ya perlu dipersiapkan petani-petani kita agar kita memiliki kapasitas yang lebih besar, sehingga sebagian diproduksi di Indonesia sebagian bisa diekspor ke Filipina atau ke negara lain sehingga ada nilai tambah bagi petani kita,” pungkasnya. (Tribunnews.com/ Taufik/ danang/ rizki/ umam)