TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, tertawa menanggapi pernyataan calon wakil presiden nomor 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang sempat meragukan ke-NU-annya buntut mendukung paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Cak Imin sebelumnya berpendapat bahwa setiap orang yang berideologi Nahdlatul Ulama (NU), pasti mendukungnya dan Anies Baswedan.
Merespons hal tersebut, Khofifah justru balik bertanya siapa yang seharusnya diragukan soal ke-NU-annya.
Ia kemudian mempertanyakan sumbangsih mereka kepada NU.
Hal itu disampaikan Khofifah saat berkunjung ke Universitas Islam Makassar (UIM), Minggu (14/1/2024).
"Ha ha ha ha, jadi saya bilang begini saya ini Ketua Umum PP Muslimat NU, saya rasa kalau ada yang terafiliasi dengan partai itu partai, NU ya NU.
"Jadi kalau saya Ketua Umum PP Muslimat NU, kalau kemudian ada yang meragukan ke-NU-an saya, harus dibalik, jadi yang meragukan yang mana."
"Mereka pernah berjuang di NU struktural berapa lama, dalam konteks apa dan seterusnya. Coba kita saling menghormati," ujar Khofifah di Makassar, Minggu.
Lebih lanjut Khofifah pun meminta Cak Imin membedakan antara partai politik dan sebuah organisasi.
Ia menjelaskan bahwa Cak Imin itu adalah pengurus partai sebagai Ketua Umum PKB, bukan sebagai pengurus NU seperti dirinya.
Baginya pengurus NU murni tak akan bisa dilunturkan dengan cara apapun.
Baca juga: Khofifah Gabung Prabowo-Gibran, Cak Eri Pilih Dukung Ganjar-Mahfud
"Loh yang NU yang mana? bahwa itu mas Imin itu PKB PKB, jadi bedakanlah antara partai dengan organisasi."
"Kalau saya ini loh Ketua Umum PP Muslimat NU, biar itu dilabur dengan tujuh kali air sungai tujuh kali air bunga ya tetap saya Ketua Umum PP Muslimat NU," tegasnya.
Meski demikian, Khofifah tak mau ambil pusing soal pernyataan Cak Imin itu.
Gubernur Jawa Timur itu hanya berharap seluruh pihak bisa saling menghormati satu sama lain.
"Saya tidak akan merespon itu ya tapi lebih baik kita saling menghormati saling membangun understanding dan saling membangun kepercayaan," kata Khofifah.
Sebelumnya, Cak Imin merespons soal pilihan Khofifah yang mendukung paslon 02 Prabowo-Gibran.
Cak Imin mengaku tak masalah dengan pilihan Khofifah.
"Biasa, tiap Pilpres masing-masing punya hak demokrasinya," kata Cak Imin kepada wartawan saat kampanye Blitar, Jawa Timur, Kamis (11/1/2024).
Kendati demikian, Ketua Umum PKB itu menyinggung Khofifah sebagai warga nahdliyin.
"Saya yakin rakyat bukan elite yang berideologi NU saya yakin pasti AMIN, orang yang punya ideologi NU pasti istiqomah ke AMIN, saya meragukan ke-NU-annya kalau tidak pilih AMIN," ujarnya
Khofifah Gabung TKN
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran secara resmi mengumumkan nama Khofifah sebagai bagian dari kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 2.
Khofifah bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran sebagai Dewan Pengarah TKN, sekaligus Juru Kampanye Nasional.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan Surat Keputusan (SK) Khofifah bergabung ke TKN sudah resmi ditandatangani dan akan berlaku efektif pada 21 Januari 2024.
"SK sudah ditandatangani dan berlaku efektif 21 Januari 2024," kata Nusron dalam konferensi pers, Kamis (11/1/2024).
Nusron menambahkan, Khofifah juga akan cuti sebagai Gubernur Jawa Timur mulai 21 Januari 2024.
Hal tersebut dilakukan agar Khofifah bisa berkonsentrasi dalam proses pemenangan Prabowo-Gibran.
"Pas memasuki kampanye terbuka, tanggal 21 di situ lah beliau, kita memasukkan menjadi daftar TKN sekaligus menjadi jurkam nasional dan akan cuti sebagai gubernur untuk konsentrasi sampai proses pemenangan," terang Nusron.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Reza Deni)