Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tema debat kedua untuk calon wakil presiden (cawapres) yang bakal berlangsung pada Minggu (21/1/2024) mendatang mengalami perubahan.
“Temanya dari tujuh tema itu kemudian kami sudah tata menjadi enam tema,” kata Anggota KPU RI August Mellaz saat ditemui di kantornya, Rabu (17/1/2024).
Enam tema itu kini pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Sebelumnya ada tujuh tema yang ditetapkan untuk debat keempat peserta pemilihan umum presiden atau Pilpres 2024 ini yakni pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Debat bakal kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC). Seperti tiga debat sebelumnya, debat bakal berlangsung pukul 19.00 WIB dengan durasi 120 menit.
Baca juga: Usai Blusukan di Warakas, Gibran Ngaku Siap Jalani Debat Cawapres Pekan Ini
Debat keempat ini akan diikuti oleh cawapres. Nantinya, KPU tetap akan menggelar debat dengan 6 segmen.
Mellaz mengatakan tidak banyak perubahan skema dalam pelaksanaan debat keempat Pilpres 2024 pada 21 Januari 2024 nanti.
Saat ini, Tim Paslon peserta pilpres, partai politik dan pihak KPU masih menggelar rapat lanjutan untuk bahas hal-hal teknis.
"Kalau skema yang dilaksanakan oleh KPU sepanjang debat pertama, kedua dan ketiga itulah skemanya, tidak mengalami perubahan, jadi tetap debat akan dilangsungkan sesuai tenggat waktunya," kata August Melasz.
Baca juga: Ganjar Usul Debat Cawapres Bahas Wadas dan Semen Rembang, Demokrat: Jangan Pernah Intervensi KPU
Selain itu, KPU juga telah menentukan nama-nama panelis debat keempat.
Berikut daftar 11 nama panelis debat keempat:
1. Prof Dr Ir Abrar Saleng SH MH (Ahli Hukum Agraria dan Sumber Daya Alam, Universitas Hasanuddin).
2. Dr Arie Sujito SP MSi (Sosiolog Pedesaan/Dosen Fisipol UGM).
3. Prof Dr Arif Satria SP MSi (Ahli Ekologi Politik dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Rektor Institut Pertanian Bogor).
4. Dewi Kartika (Ahli Agraria/Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria).
5. Fabby Tumiwa (Ahli Transisi Energi/Direktur Eksekutif Institute Presedential Services Reform).
6. Prof Dr Ir Haryadi Kartodihardjo MS (Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Fakultas Kehutanaan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor).
7. Prof Dr Ir Ridwan Yahya MSc (Ahli Kehutanan dan Lingkungan Hidup/Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu).
8. Rukka Sombolinggi SP MA (Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/Ahli Masyarakat Adat).
9. Prof Sudharto P Hadi PhD (Pakar Manajemen Lingkungan/Rektor Universitas Diponegoro 2010-2015).
10. Prof Dr Sulistiyowati Irianto MA (Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia).
11. Ir Tubagus Furqon Sofhani MA PhD (Ahli Perencanaan Wilayah dan Perdesaan Institute Teknologi Bandung).