Dari yang awalnya dapil Sumedang, Majalengka, dan Subang lalu menjadi dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur.
Dia pun kalah dalam pemilu dan tak lolos ke Senayan.
"Terakhir, Ara masih menunjukan dukungannya terhadap Ganjar. Tapi juga tidak mendapat respons positif dari PDIP."
"Jadi pilihan pergi itu, nampaknya, pilihan sulit tapi harus dilakukan," terang Ray.
Meski begitu, Ray berpendapat Ara merupakan sosok yang masih tergolong muda dan memiliki jaringan luas, sehingga bisa terus mengembangkan karier politiknya.
"Ara masih muda, punya banyak pengalaman politik, dan jaringan luas," paparnya.
Karier Politik Ara
Saat berkuliah di jurusan Ilmu Politik, Universitas Parahyangan, Maruarar Sirait aktif berorganisasi.
Dia mengasah kemampuannya di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Lalu, aktif sebagai anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Unpar.
Dia juga sempat didaulat menjadi Manajer Kooperasi Keluarga Besar Mahasiswa (KKBM) Unpar.
Pada 1999, Ara bergabung dengan PDIP. Beberapa jabatan yang pernah diembannya di sana antara lain sebagai Wakil Bendahara DPD PDIP Jawa Barat.
Kemudian, Bendahara DPD PDIP Jawa Barat, Ketua Bidang PURA DPD PDIP, hingga Ketua DPP PDIP.
Sementara itu, pada periode 2004-2009 dia terpilih sebagai Komisi XI DPR RI Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Perbankan.
Maruarar Sirait kembali lolos ke Senayan untuk periode 2009-2014 dan 2014-2019. Namun, pada Pemilu 2019 dia gagal meraih kemenangan.