TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kemungkinan besar berlangsung 2 putaran.
Opsi itu mengacu pada publikasi hasil sejumlah lembaga survei mengenai elektabilitas pasangan capres-cawapres yang belum menyentuh angka 50 persen plus 1 (di atas 50 persen).
Jika merunut dari hasil survei itu elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Prabowo-Gibran, rata-rata di atas angka 40 persen.
Sementara dua paslon lainnya, capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin dan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud kejar-kejaran untuk bisa lolos ke putaran 2 Pilpres.
Baca Selengkapnya: 3 Hal yang Perlu Diketahui Jika Pilpres 2 Putaran: Jadwal Lengkap hingga Syaratnya
Pemenang pertama dan kedua nantinya akan maju di putaran dua.
Sedangkan pasangan yang mendapat suara paling sedikit akan tersingkir di Pilpres dan tidak bisa ikut pada putaran 2.
Berikut 7 lembaga survei yang hasil surveinya tidak ada putaran 2 di Pilpres 2024 seperti Tribunnews.com, Kamis (18/1/2024);
1. Poltracking Indonesia
Lembaga survei Poltracking Indonesia memperkirakan Pilpres 2024 akan berlangsung 2 putaran jika dilihat dari elektabilitas terkini para pasangan kandidat belum ada yang mencapai di atas 50 persen plus 1.
Hasil survei Poltracking pada periode 29 November sampai 5 Desember 2023 memperlihatkan:
- Prabowo-Gibran 45,2 persen.
- Anies-Muhaimin 23,1 persen.
- Ganjar-Mahfud adalah 27,3 persen.
Tidak tahu atau tidak menjawab mencapai 4,4 persen.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden dan dilakukan dengan cara wawancara tatap muka.
Dia mengatakan, margin of error dari survei itu yakni sekitar 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: 5 Tanda-tanda Anies Bakal Koalisi dengan Ganjar Jika Pilpres 2 Putaran