Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD mengatakan, persoalan utama masa depan bangsa adalah hukum di Indonesia yang tumpul.
Di akhir debat Cawapres, Mahfud menyampaikan pentingnya perdebatan antar kandidat. Namun, yang lebih penting adalah mengatasi persoalan hukum di Indonesia. Jika persoalan hukum bisa diatasi, program pembangunan akan berjalan dengan baik.
"Perdebatan ini sangat penting untuk masa depan bangsa, masalah utamanya adalah pedang hukum kita itu tumpul. Kalau pedang hukum tidak tumpul, kita pasti bisa tabrak habis-habisan, program pembangunan akan berjalan dengan baik," ujar Mahfud di penutup debat cawapres di Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Mahfud MD menyampaikan, permohonan maaf kepada masyarakat ketika terjadi perusakan alam.
"Mas Ganjar dan saya minta maaf kepada para ibu dan anak cucu yang telah ikut terlibat atau tanpa bisa berbuat apa-apa ketika terjadi perusakan alam yang ibu dan para cucu itu huni," tambah Mahfud.
Mahfud sempat bernyanyi lagu berjudul Berita kepada Kawan dari Ebiet G. Ade
"Barangkali di sana ada jawabnya. Mengapa di tanahku terjadi bencana. Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita. Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa," nyanyi Mahfud.
Menurut Mahfud lagu itu mengingatkan kepada sesama soal kerusakan lingkungan.
"Itu bukti kerusakan lingkungan, pesan kepada kawan," kata Mahfud.
Mahfud berjanji bersama calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo akan mengembalikan secara bertahap hak rakyat.
"Untuk ibu-ibu dan para anak cucu. Kita akan tagih dunia internasional untuk membayar hutang-hutang yang telah merusak pembangunan," terang Mahfud.
Baca juga: Bangun Desa, Mahfud Sebut Program Capres Ganjar Sudah Terbukti
Di penutup, Mahfud menyinggung dalil Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Sebagai Santri NU, saya ingin mengutip dalil Gus Dur. Tugas pemerintah terhadap rakyatnya adalah kesejahteraannya," tutur Mahfud.