Kesepakatan tersebut, kata Mahfud, yakni pada saatnya yang tepat dirinya pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik sebagai Menko Polhukam.
Baca juga: Mahfud MD Bakal Mundur dari Kabinet Indonesia Maju, Banjir Komentar
Mahfud menjelaskan bahwa isyarat terkait rencana pengunduran dirinya tersebut sudah disampaikan saat debat kedua calon wakil presiden atau debat keempat Pilpres 2024 pada Minggu (21/1/2024) lalu.
Saat itu, kata Mahfud, dirinya telah mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengangkatnya sebagai Menko Polhukam.
Mahfud MD mengatakan, saat itu dirinya percaya Jokowi memiliki niat yang baik untuk rakyat.
Setelah mengucapkan terima kasih dia menyatakan akan melanjutkan tugasnya dengan Ganjar Pranowo yang dinilainya sebagai calon presiden yang pro rakyat.
Ia kemudian mengungkapkan alasannya mengapa sampai saat ini belum mundur sebagai Menko Polhukam.
Baca juga: Mahfud MD Berencana Mundur dari Menko Polhukam, Pakar: Bentuk Mosi Tidak Percaya
Pertama, aturan tidak melarang Mahfud untuk tetap pada jabatannya sekaligus menjadi cawapres.
"Yang kedua, saya juga ingin memberi contoh. Kalau saya ini menjadi calon wakil presiden masih merangkap, apakah saya menggunakan kedudukan saya untuk memanfaatkan fasilitas negara atau tidak."
"Ini sudah tiga bulan saya lakukan, saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara. Saya masih berkantor di Polhukam secara rutin."
"Semua tugas-tugas, semua surat-surat masuk pasti selesai tidak sampai seminggu di meja saya, meskipun saya cawapres," kata dia saat menghadiri acara Tabrak Prof! di Semarang pada Selasa (23/1/2024) dan disiarkan di kanal Youtube resmi Mahfud MD.
Baca juga: Fakta-fakta Mahfud Bakal Mundur dari Menko Polhukam, Kata Presiden Jokowi hingga Respons Kubu Lawan
Respon TPN Ganjar-Mahfud
Direktur Juru Kampanye TPN Ganjar-Mahfud M Choirul Anam mengungkap ada dua suara terkait rencana mundurnya Mahfud MD dari jabatan Menko Polhukam.
Pertama, mereka yang menyarankan Mahfud harus bertahan dalam jabatannya sebagai Menko Polhukam.
Kedua, mereka yang menyarankan Mahfud mundur dari jabatannya.
Mereka yang menyarankan Mahfud tetap bertahan, kata Anam, berpandangan dengan demikian Mahfud bisa mencegah potensi kecurangan-kecurangan yang terjadi di pemilu 2024 melalui kewenangannya mengkoordinasikan sejumlah kementerian dan lembaga.
Baca juga: PDIP Respons Usulan Ganjar agar Mahfud Mundur dari Kabinet, Hasto Ungkap Arahan Megawati