TRIBUNNEWS.COM, TERNATE - Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan bersilaturahmi ke Kedaton KesultananTernate dalam agenda kampanye akbar di Maluku Utara, Jumat (26/1/2024).
Iatiba Bandara Babullah Ternate, Maluku Utara sekira pukul 06.00 WIT.
Menggunakan pesawat private jet Type Glex Reg T7VBS, Anies datang bersama rombongan di antaranya Ismoyo Radityo, Dina Prihanto, Muhammad Akbar Imani, John Odius, Muhammad Chozien Amirullah, Dedi Wijaya, Rifky Widianto, Kasatgasus, Nanang, Ardi Wilda, dan Efrata Wijaya Tamboto.
Sementara Fery Farhati Anies Baswedan, Istri Anies Baswedan bersama anaknya Mutiara Baswedan tiba lebih dulu di Ternate, Kamis (25/01/2024) pagi.
Kehadirannya disambut langsung Ketua DPW Partai Nasdem Maluku Utara Achmad Hatari, Ketua Partai Nasdem Ternate M Tauhid Soeleman, Ketua Dewan Suro PKS Muhamad Kasuba, Ketua DPW PKS Maluku Utara Is Suaib, Ketua Bapilu DPW PKB Maluku Utara, Muksin Amrin, Ketua DPC PKB Kota Ternate Muhajirin Bailusi dan serta Relawan dan Penjemput Amin.
Dari bandara, Anies dan rombongan langsung menuju ke hotel Sa'id Bella Hotel Ternate, kemudian melanjutkan kunjungan ke Kedatalon Kesultanan Ternate.
Baca juga: Pose Dua Jari Iriana dari Mobil Kepresidenan Tak Dipermasalahkan KPU tapi Dikritik Kubu Anies-Ganjar
Dalam kunjungan tersebut Anis didampingi istri dan anak, dan langsung dilakukan penyambutan adat joko kaha oleh perangkat adat kesultanan Ternate.
Tradisi Joko Kaha atau injak tanah merupakan tanda penghormatan bagi pejabat atau tamu penting yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di Bumi Moloku Kieraha.
Saat adat Joko Kaha berlangsung, sejumlah masyarakat yang tergabung dalam pendukung Anis-Muhaimin Maluku Utara berteriak Anis-Muhaimin Presiden Indonesia dengan satu putaran.
Baca juga: Timnas AMIN Optimistis Wilayah Cilacap dan Banyumas Beri Suara Signifikan untuk Anies-Muhaimin
"Aba (Anis) Insya Allah presiden Indonesia satu putaran," teriak pendukung yang juga bersama-sama berada dalam lingkungan Kedaton Ternate.
Anies mengaku kunjungannya ke Kesultanan Ternate merupakan sebuah bentuk penghormatan atas sejarah di masa lampau.
"Ini adalah sebuah warisan sejarah Kesultanan yang perannya itu amat panjang. Kalau kita lihat kawasan Maluku ini penarik minat perdagangan dunia karena Kesultanan memiliki sejarah yang sangat panjang dan besar pengaruhnya," ujar Anies.
Kata Anies, hal itu merupakan sesuatu yang wajar sebagai bentuk penghormatan atas yang dilakukannya demi Indonesia.
"Jadi kami merasa menghormati, perlu menghargai apalagi mereka semua memiliki komitmen yang sangat kuat untuk menjaga keutuhan NKRI," ujar dia.