TRIBUNNEWS.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyayangkan sikap calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu dinilai bersikap tak adil saat mengomentari viralnya sebuah foto beras dari Beras dan Urusan Logistik (Bulog) yang ditempel stiker Prabowo-Gibran.
Cak Imin sebelumnya menilai, menunggangi bansos untuk kepentingan kampanye itu adalah bentuk sikap miskin etik.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menyebut tindakan itu memalukan.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, mengatakan bahwa Cak Imin sepatutnya melakukan klarifikasi terlebih dahulu sebelum lebih jauh berkomentar.
"Saya juga sudah mendengar pernyataan dari Gus Muhaimin, seorang negarawan, cawapres nomor urut 1 yang kami merasa beliau bersikap tidak adil dengan menyampaikan narasi yang bernada insinuasi, mengatakan seolah-olah ada pihak-pihak yang melakukan perbuatan yang memalukan."
"Padahal beliau tidak melakukan proses klarifikasi, tidak melakukan laporan ke Bawaslu, tidak mengecek siapa yang menempel stiker ini, tak ada proses tersebut," kata Habiburokhman dalam konferensi pers di Sriwijaya 16, Jakarta, Jumat (26/1/2024).
Habiburokhman pun menilai, sebagai seorang negarawan seharusnya Cak Imin bisa menahan diri dan bersikap bijak mengomentari suatu peristiwa yang belum jelas faktanya.
"Seharusnya sebagai negarawan harus bisa menahan diri, bersikap bijak, menunggu jelas dan terang peristiwa ini barulah kalau memang dilakukan oleh salah satu paslon beliau bisa bersikap sekeras-kerasnya," ucapnya.
Meski demikian, TKN mengaku menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai sikap itu.
Yang jelas, kata Habiburokhman, pihaknya tetap pada prinsipnya taat pada konstitusi dan menjunjung etika.
Baca juga: Bantah Pasang Stiker Prabowo-Gibran di Karung Beras Bulog, TKN: Ada Pihak yang Orkestrasi
"Tapi itu kembali penilaian masyarakat, integritas kami sudah sangat jelas, kami adalah paslon yang taat konstitusi, hukum dan menjunjung etika," ujarnya.
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka juga telah merespons soal viralnya beras dari Bulog yang ditempel stiker paslon nomor urut 2.
Gibran mengaku bakal menindaklanjuti soal tindakan itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Gibran setelah menghadiri konser rakyat PRABU di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, Kamis (25/1/2024).
"Stiker Beras Bulog dengan stiker Prabowo-Gibran, di mana itu? Tempatnya di mana? Saya urus, saya cari ya (lokasi)," kata Gibran, Kamis, dikutip TribunSolo.com.
Ia menegaskan, pihaknya tidak pernah membagikan beras selama kampanye.
Sebab, kata Gibran, pembagian sembako termasuk beras tidak diperbolehkan dalam aturan.
"Kan nggak boleh bagi beras, akan saya tindaklanjuti ya, saya kasih tau, nanti saya cari. Kasih tahu saya lokasi di mana, nanti saya samperin," kata Gibran.
Cak Imin: Memalukan, Menunjukan Kemiskinan Etik
Cak Imin menilai, ada kemiskinan etik jika memang benar ada paslon menunggangi bansos untuk kampanye.
Ia bahkan menganggap tindakan itu memalukan.
"Memalukan, menunjukan kemiskinan etik, kemiskinan etika," kata Cak Imin usai menghadiri Konsolidasi Pemenangan AMIN di Bali bersama Kader Penggerak Perubahan di Sunset 100 Hotel, Badung, Bali, Jumat (26/1/2024).
Cak Imin pun meminta para calon anggota legislatif yang mendukung pihaknya agar tak menunggangi bansos sebagai media kampanye.
Cak Imin juga berjanji bakal memperbaiki distrisbusi dan kualitas bansos jika AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) terpilih sebagai presiden dan wakil presiden di 2024.
"Ada paslon yang nempel bansos itu niretika, memalukan, tidak punya harga diri."
"Insyaallah AMIN menang bansos akan kita perbaiki kualitasnya semakin baik, untuk yang paling membutuhkan dan yang paling berhak," tambah Cak Imin.
Sementara itu, Tim Nasional Pemenangan (Timnas) Anies-Cak Imin juga mendesak Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) untuk mengusut dugaan pelanggaran ini.
"Kami meminta kepada Bawaslu untuk melakukan penegakan hukum secara tegas karena paslon 02 sudah melakukan pelanggaran berat," kata Jubir Timnas AMIN Iwan Tarigan, Jumat (26/1/2024).
Iwan mengatakan bahwa anggaran bansos berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukan dari perorangan maupun kelompok.
"Bansos digunakan dengan cara melawan hukum secara tidak sesuai mekanisme dan peruntukannya oleh pejabat negara untuk menguntungkan atau merugikan salah satu peserta pemilu maka berlaku Pasal 547 UU 7 tahun 2017 tentang Pemilu," ungkapnya.
Sebelumnya, heboh beredar di media sosial X, foto beras dari Bulog dengan tempelan stiker capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Beras lima kilogram itu diketahui merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) yang ditujukan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Postingan itu muncul di media sosial X pada Rabu (23/1/2024), pukul 23.34 WIB.
Postingan tersebut diunggah akun X milik Jhon Sitorus @Midukj17.
Dalam postingan tersebut termuat gambar dan tulisan.
"Melanggar Konstitusi sudah
Melanggar aturan debat sudah
Melanggar netralitas aparat sudah
Melanggar integritas sebagai pejabat sudah
Sekarang pakai beras Bulog untuk kampanye juga
Ya, kabinet Jokowi sedang mengabdi utk Prabobro-Gibran
Labrak terus...selagi masih berkuasa," tulis akun @Midukj17.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul 'Geger Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran, Ini Respons Gibran : Saya Urus dan Tindaklanjuti'
(Tribunnews.com/Milani Resti/Reza Deni) (TribunSolo.com/ Mardon Widiyanto)