TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan mengenang Tegal sebagai tempat yang kerap dikunjunginya semasa kecil.
Anies Baswedan menyebut bila Barkah Al Ganis, neneknya lahir di Kota Bahari.
"Ini (Tegal) adalah tempat yang masa kecil saya sering ke sini karena nenek saya berasal dari Tegal," kata Anies saat kampanye di Lapangan Pendawa Seimbang, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024).
Ia lantas mengungkap neneknya merupakan seorang pejuang itu lahir di Desa Ujungrusi, kecamatan Adiwerna.
Barkah Al Ganis yang lahir di Tegal pada 11 Januari 1911 merupakan wanita yang memperjuangkan hak dan kesetaraan perempuan.
Baca juga: 3 Kritik Pedas Anies dan Cak Imin ke Pemerintah Jokowi, Soroti Bansos Hingga Sebut Ngawur
barkah Al Ganis kata Anies, sudah aktif menjadi pegiat pergerakan perempuan sejak masa pra-kemerdekaan.
Lebih lanjut, Barkah dikenal sebagai ibu teater dan seniman di Yogyakarta, serta memainkan peran penting dalam pergerakan Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di kota tersebut.
Dia juga sering memimpin gerakan-gerakan perempuan, bahkan ikut menyusun Undang-Undang tentang Hak Perempuan dalam Peradilan Agama.
Baca juga: Reaksi Anies, Cak Imin, Ganjar, hingga PDIP soal Jokowi Makan Bakso Bareng Prabowo di Magelang
"Ini tempat kita sama-sama dulu memulai perjuangan juga di tempat ini. InsyaAllah dengan semangat yang ada di Tegal ini kita kirimkan pesan perubahan untuk seluruh Jawa Tengah. Dari Jawa Tengah untuk seluruh Indonesia," ujarnya.
Singgung Sudirman Said Saat Kampanye di Brebes
Dalam safari politiknya di Jawa Tengah, Anies Baswedan pun turut berkampanye di Brebes.
Ia diketahui berkampanye di Desa Slatri.
Dalam kesempatan tersebut Anies menjanjikan perbaikan tata niaga pangan hingga menghidupkan kembali perekonomian kawasan Pantura.
Selain itu, Anies juga menyoroti pentingnya pendidikan bagi anak-anak di kawasan Pantura.
“Mengapa pendidikan itu penting? Karena dapat membuka kesempatan yang luar biasa kepada siapapun yang mengaksesnya,” kata Anies di hadapan simpatisan yang memadati Padepokan Kalisoga, Brebes.
Anies memberikan contoh sosok Sudirman Said dimana merupakan anak buruh tani namun berkat pendidikan dia mampu menjadi mapan dan sekarang dapat berkontribusi besar bagi masyarakat sekitar. (*)
“Pak Sudirman Said adalah contoh bagaimana anak dari kawasan Pantura mendapatkan pendidikan sebagai eskalator sosial ekonomi, sehingga kini beliau bisa memberi manfaat besar bagi masyarakat,” jelasnya
Anies juga mengungkap bahwa potensi dan kemampuan anak-anak Indonesia itu sebenarnya amat luar biasa namun karena tak bertemu dengan kesempatan sehingga mereka sulit berkembang dan salah satu bentuk kesempatan itu adalah pendidikan terjangkau untuk semua.
“Kami sering bertemu anak-anak terutama di daerah Timur mereka sehat pintar dan punya kemampuan mungkin karena makan ikan, namun kemampuan itu tak bertemu dengan kesempatan sehingga ini yang harus kita dorong ke depan, termasuk di kawasan Pantura,” tegas Anies
“Bahwa pendidikan harus terjangkau untuk semua, kami komitmen membuat pendidikan bisa diakses siapa saja supaya anak-anak dari orang tua yang bukan siapa-siapa dikemudian hari menjadi seseorang yang berperan besar bagi bangsa,” tandasnya.