TRIBUNNEWS.COM - Guntur Soekarnoputra, putra presiden pertama Indonesia, memberikan pernyataan soal Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam acara bertajuk Rock and Roll Day’s, di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024), Guntur mengatakan apabila pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menang dalam Pilpres 2024, mereka bisa bebas melakukan apa pun kepada Presiden Jokowi.
Hal ini lantas dikomentari oleh Ketua Koordinator Nasional TIM 8 Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo atau RJBBP, Wignyo Prasetyo.
Dia menyebut apa yang disampaikan oleh Guntur tak selayaknya keluar dari mulut seorang putra proklamator Indonesia.
"Pernyataan itu tak layak keluar dari mulut seorang Guntur, apalagi kita tahu dia putra proklamator kemerdekaan bangsa," ujarnya, Selasa (30/1/2024), dilansir TribunJakarta.com.
Dia berpendapat apa yang dilontarkan oleh Guntur berlandaskan rasa kebencian.
Ini karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah tak satu gerbong lagi dengan PDIP.
"Pernyataan itu dilandasi karena sakit hati pada Jokowi karena Pak Jokowi tidak sejalan lagi dengan PDIP," ucap Wignyo.
Dia berpendapat apabila hal semacam ini dibiarkan, akan berbahaya bagi kehidupan demokrasi Indonesia ke depan, apalagi jika PDIP kembali ke tampuk kekuasaan.
"Berbahaya kalau partai ini berkuasa, negara akan terporosok ke dalam lubang otoritarianisme, bisa bertindak sesuka hati, berpijak pada suka dan tidak suka," tuturnya.
Baca juga: Profil Guntur Soekarnoputra, Beri Pernyataan Miring ke Presiden, Sempat Usul Jokowi jadi Ketum PDIP
Padahal, menurut Wignyo, para elite politik seharusnya bisa memanfaatkan momentum pemilu untuk menciptakan persatuan dan kegembiraan.
“Seharusnya berkampanye itu menyejukkan, menggembirakan dan membahagiakan sehingga tak perlu saling menjatuhkan. Karena yang terpenting dari pemilu adalah persatuan,” ungkapnya.
Kata Pengamat
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyayangkan pernyataan Guntur Soekarnoputra mengenai nasib Presiden Jokowi.
Baginya, pernyataan Guntur itu terlalu merendahkan mantan Wali Kota Solo itu.