TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora ) Dito Ariotedjo merespon pernyataan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini soal suasana rapat terbatas (ratas) di Kabinet presiden Joko Widodo yang dirasakan mulai tidak nyaman.
Menurut Dito Ariotedjo, hingga saat ini suasana di kabinet masih kompak. Bahkan dengan menteri di luar koalisi sekalipun.
"Sepengatahuan saya, dan yang saya rasakan sudah dua kali rapat di Istana di Januari ini, dan bahkan (rapat juga) di Wakil Presiden, bersama Bu Ida Fauziah Menaker, dari PKB maupun isunya berbeda koalisi tapi di kabinet masih kompak sekali," kata Dito, saat ditemui di resepsi Harlah ke-101 NU di Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).
Ia juga mengaku, dirinya di Kemenpora saat menjalin koordinasi dengan pelbagai Menteri dari partai manapun ketika agendanya untuk masyarakat dan Pemuda olahraga semuanya dirasa masih nyaman.
Begitu juga rapat paripurna maupun rapat terbatas tidak ada rasa canggung.
"Rapat di Istana, baik rapat paripurna dan ratas tidak ada kekikukan, semuanya nyaman dan lebih banyak guyonnya sekarang. Masih sangat kompak," kata Politisi dari Golkar tersebut.
Diketahui, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah mengungkap sebuah cerita yang didapat dari Mensos Tri Rismaharini, tentang suasana ketidaknyamanan dalam setiap rapat di Kabinet Joko Widodo.
Menurut Dito, soal ketidaknyamanan itu pihaknya tidak mengetahui.
Tapi yang Ia lihat saat dirinya rapat dengan semua Menteri yang berhubungan dengan program pemuda dan olahraga masih nyaman.
Baca juga: Benarkah Istana Sedang Tidak Baik-baik Saja?
"Terakhir, saya rapat dengan Bu Ida Fauziah dari koalisi yang mengusung perubahan, untuk saat ini demi kepentingan masyarakat masih sangat nyaman dan beliau masih sangat fokus," kata Dito.
Soal komunikasi juga masih lancar semuanya.
"Saya sebagai anak muda suka sedih, realita yang ada, kadang berbeda yang suka digaungkan dengan sosmed," kata dia.( Tribunjogja.com )
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Soal Isu Menteri Tidak Lagi Nyaman di Kabinet, Ini Tanggapan Menpora,