News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

PDIP Respons Ara Sirait Sebut Dukungan Anies ke Pram-Doel Bangunkan ‘Macan Tidur’ Prabowo dan Jokowi

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Joko Widodo (Jokowi).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut Presiden RI Prabowo Subianto saat ini sedang bekerja keras demi kemajuan bangsa. 

Berbeda dengan Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dan klaim yang dibuat politisi Gerindra Maruarar Sirait.

Hal itu dikatakan Hasto menanggapi pernyataan Maruarar Sirait (Ara) yang menganggap dukungan Anies Baswedan kepada kandidat Pramono Anung-Rano Karno (Doel) bakal membangkitkan macan tidur, yakni Prabowo dan Jokowi.

"Ya, kalau Pak Prabowo, kan, beliau bekerja keras tidak pernah tidur," kata Hasto di Jakarta, Minggu (24/11/2024).

Berbeda dari Prabowo, kata Hasto, Jokowi memang mencoba memakai macan berupa Partai Coklat (Parcok) untuk pemenangan kandidat tertentu pada pilkada serentak 2024.

Politisi asal Yogyakrta ini menyebut Parcok belakangan bergerak masif di Sumatera Utara (Sumut) demi menahan gerak politik kandidat provinsi tersebut, Cagub Edy Rahmayadi

"Jadi, keterlibatan Partai Coklat itu nyata di Sumatera Utara, kami sangat khawatir sangat prihatin dengan Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Edy Rahmayadi yang diblok sedemikian rupa, sehingga untuk dana saksi saja itu tidak tersedia," terang dia.

Hasto berharap keberpihakan Parcok dalam politik segera dihentikan, utamanya dalam membawa menantu Jokowi, Bobby Nasution sebagai Gubernur Sumut.

Dia pun menilai Bobby punya cacat ketika menjadi Wali Kota Medan karena tidak bisa menyelesaikan pembangunan Lapangan Merdeka.

"Jadi, di Sumut jangan sampai hanya karena menantu Pak Jokowi maju, saudara Bobby Nasution, lalu segala cara dipakai, padahal kita lihat bagaimana untuk menyelesaikan Lapangan Merdeka yang sangat patriot pun sekarang menjadi berantakan, kemudian gelanggang remaja juga berantakan tidak bisa diselesaikan, ada persoalan moral," kata Hasto.

"Itu jangan ditutup-tutupin dengan cara politik kekuasaan, biarkan rakyat menyampaikan secara bebas kehendakanya tanpa perlu intervensi," sambung dia.

Hasto ke depan meminta kader PDIP di berbagai provinsi tak takut menghadapi tekanan Parcok karena rakyat punya kedaulatan menentukan pemimpin.

"Jadi, buat kader-kader Sumatera Utara Jawa Timur, Jawa Tengah Jakarta, Sulawesi Utara jangan takut dengan kepungan. Kita percaya bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan. Rakyat punya hati nurani," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini