Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto ditanya soal pandangannya mengenai investasi bodong yang marak terjadi dan kebijakan apa yang akan ia ambil untuk menanggulangi hal tersebut.
Menurut Prabowo, ini adalah sebuah masalah yang bersumber dari oversight atau kelalaian.
"Saya kira ini masalah ya. Kita juga perlu ada mekanisme oversight ya mungkin ini ranahnya OJK mungkin ya. OJK ada oversight committee," katanya dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Baca juga: Mahfud MD Undur Diri Dari Kabinet Jokowi, Ganjar Saran Pejabat yang Berkepentingan di Pilpres Mundur
Prabowo pun memandang bahwa dalam kasus investasi bodong ini adalah para investor itu harus hati-hati dan harus benar-benar belajar.
Dia menilai investasi bodong adalah penyakit yang sudah ratusan tahun dan terjadi di mana-mana. Orang mau menipu klien atau mau menipu orang awam, kata Prabowo, terjadi di mana-mana.
"Di Amerika pun kalau kita lihat film apa itu ya. The Wolf of Wall Street ya. Ya ini (investasi bodong masalah) klasik. Jadi ini memang masalah ancaman dari bidang pekerjaan ini ya," ujar Prabowo.
Diketahui, film The Wolf of Wall Street yang dibintang oleh aktor Leonardo DiCaprio menceritakan soal keseharian Jordan Belfort, seorang pialang saham ilegal.
Menteri Pertahanan itu kemudian mengatakan bahwa di tiap pasar modal, di tiap pasar, itu pasti ada fraud atau penipuan. Ada upaya dari pihak tertentu untuk menipu klien.
Maka dari itu, Prabowo menyebut upaya untuk menanggulangi ini adalah dengan melakukan due dilligence terhadap semua orang yang terlibat.
"Harus ada background check ya dan mungkin ya nanti ada badan-badan yang juga bisa memberi review ya," tutur Prabowo.
Baca juga: TPD Sumenep Optimis Anies-Muhaimin Memenangkan Pertarungan Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, badan-badan yang memberi review ini bisa memberi rekomendasi mana pihak yang memiliki reputasi baik, mana yang tidak.
"(Badan-badan ini) memberi yang direkomendasi. Ini yang, katakanlah, yang reputasinya baik dan kalau ada pedagang-pedagang yang tabrak lari ya memang harus dihindari. Jangan dikasih kesempatan," kata Prabowo.
Ia meyimpulkan bahwa ini memang masalah yang sangat pelik, tetapi investasi bodong tetaplah risiko dari orang yang berinvestasi.
"Dalam pasar-pasar seperti itu kan ada risiko. Makanya kalau main-main saham di ujungnya itu kan ada disclaimer ya di paling bawah ya kan. Itu repotnya disitu," ujar Prabowo.