TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, berbicara mengenai angka harapan hidup masyarakat Indonesia dalam debat kelima Pilpres 2024.
Ganjar mendapatkan pertanyaan dari panelis mengenai strategi untuk memprioritaskan anggaran program promotif dan preventif dalam meningkatkan angka harapan hidup masyarakat.
Menurut Ganjar, program preventif dan promotif mesti diwujudkan dalam bentuk pengetahuan terhadap kesehatan, minimal untuk diri sendiri.
"Berolahraga, makan sehat, hidup bersih sehat, saya kira itu yang paling baik," kata Ganjar di JCC Senayan, Jakarta Pusat, dikutip dari YouTube KPU RI, Minggu.
Tahap selanjutnya ialah pemerintah memberikan fasilitas kesehatan sampai ke desa-desa.
"Satu desa, satu faskes, satu naskes," tutur mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Ganjar berpendapat bahwa anggaran 5 sampai 10 persen dapat membuat layanan kesehatan lebih baik.
Menurutnya, dengan layanan yang baik, maka masyarakat akan merasa lebih senang dan bisa hidup lebih panjang.
"Hanya memang ketika undang-undang sebelumnya mengatur bahwa ada presentase dari anggaran mesti diberikan, terpotong kemarin, rasanya ini mesti dikembalikan."
"Angka 5 sampai 10 persen menjadi angka yang bisa memastikan dalam politik kesehatan kita layanan itu akan bisa jauh lebih baik," sambungnya.
Menanggapi jawaban Ganjar, capres nomor urut 1, yaitu Anies Baswedan menyatakan bahwa apa yang disampaikan oleh capres nomor urut 3 sudah baik.
Baca juga: TKN: Fokus Program Kesejahteraan Prabowo Gibran adalah Ibu dan Anak
Dia hanya menambahkan bahwa salah satu persoalan utama ialah pusat kesehatan masyarakat saat ini terlalu difokuskan kepada hal-hal yang sifatnya kuratif.
Kemudian, masalah kesehatan hanya diserahkan kepada Kementerian Kesehatan dan dinas kesehatan.
Dia pun menyoroti masalah kesehatan banyak terjadi karena pola hidup yang tidak sehat.
"Unsurnya ialah lintas sektoral supaya dana itu bukan hanya pada dinas kesehatan, tapi pada semua bidang terkait promotif, kuratif," jelasnya.
Sementara itu, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengatakan bahwa Indonesia kekurangan dokter. Menurutnya, negara ini kekurangan 140 ribu dokter.
"Kita kurang 140 ribu dokter, itu utama," jelas mantan Pangkostrad itu.
Kemudian, kurangnya perlengkapan-perlengkapan atau peralatan yang memadai terkait layanan kesehatan.
Di sisi lain, terkait program preventif, Prabowo kembali menegaskan pentingnya makan bergizi untuk masyarakat Indonesia.
Itulah solusi yang ditawarkannya, yaitu meningkatkan jumlah dokter, memperbaiki perlengkapan, dan memberikan makanan bergizi.
Tanggapan Ganjar
Jawaban Anies dan Prabowo dibalas Ganjar dengan menyebut one health atau satu kesehatan untuk semua.
Dia mengatakan bahwa program promotif dan preventif penting untuk dilakukan supaya anggaran tidak membengkak.
"Kalau tidak kita akan kobol-kobol, biaya kita akan habis untuk menangani orang sakit."
"Tapi kalau kita bisa mencegah maka inilah yang akan bisa membikin manusia bisa hidup sehat," jelasnya.
Sebagai informasi, tema debat kelima Pilpres 2024 ialah mengenai Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
(Tribunnews.com/Deni)