Bahkan, indeks sempat menunjukkan di level 6,03 pada tahun 2020 dan naik kembali di tahun 2021 menjadi 6,71 dan stagnan di tahun 2022.
Khusus untuk indeks penilaian demokrasi pada tahun 2022, Indonesia mengalami capaian rendah pada budaya politik yang tercatat di angka 4,38 dan kebebasan sipil di angka 6,18.
Secara lebih rinci, aspek penilaian budaya politik diketahui lewat beberapa indikator seperti hubungan demokrasi dan sistem ekonomi, persepsi soal kabinet yang diajalankan politisi atau ahli, dan penguasaan pemerintahan oleh militer.
Baca juga: Jokowi Lagi-lagi Dikritik, Kini Giliran Rektor dari Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia
Sementara aspek kebebasan sipil, hal-hal yang dijadikan acuan yaitu soal media massa bebas dan berkualitas, kebebasan ekspresi dan berpendapat, toleransi, kekerasan oleh negara, dan jaminan pada perlindungan HAM.
Kesimpulannya, berdasarkan data dari EIU per tahun 2022, indeks demokrasi di Indonesia masuk dalam kategori demokrasi cacat (flawed democracy).
Di sisi lain, selama pemerintahan Jokowi dua periode, indeks demokrasi Indonesia tidak pernah keluar dari kategori demokrasi cacat (flawed democracy)
Indeks Demokrasi Indonesia 2014-2022 versi EIU
2014: 6,95
2015: 7,03
2016: 6,97
2017: 6,39
2018: 6,39
2019: 6,48
2020: 6,3
2021: 6,71
2022: 6,71
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024