News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Sosok Kombes Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang Bantah Adanya Intimidasi pada Rektor Unika Semarang

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar. Inilah sosok Kombes Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang yang bantah telah lakukan intervensi terhadap Rektor Unika Semarang.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sosok Komisaris Besar (Kombes) Irwan Anwar, yang bantah telah melakukan intervensi terhadap Rektor Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang, Ferdinandus Hindiarto.

Di mana sebelumnya Rektor Unika Ferdinandus mengaku sempat diminta membuat video yang bertujuan mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh seseorang yang mengaku polisi.

Namun, Ferdinandus menolak karena permintaan itu dinilai tidak sesuai dengan sikap universitas tersebut.

Sementara dari informasi yang beredar, anggota Polrestabes Semarang disebut yang meminta sejumlah rektor universitas di Kota Semarang untuk membuat video testimoni apresiasi kinerja Presiden Jokowi.

Adanya hal tersebut, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan hingga Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, buka suara, mengutip TribunBanyumas.com.

Menggaung juga, Polrestabes Semarang melakukan intervensi terhadap Rektor Unika Semarang, namun Kombes Irwan langsung membantah hal tersebut.

Lantas siapakah sosok Kombes Irwan Anwar?

Kombes Irwan Anwar merupakan Kapolrestabes Semarang, sejak 21 Desember 2020.

Sebelumnya dirinya menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Sumut.

Sementara pada 2017, Irwan Anwar pernah menjabat sebagai Kapolrestabes Makassar.

Irwan Anwar lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 17 Februari 1972.

Baca juga: TKN Respons Pengakuan Mahfud MD Ada Rektor Diintimidasi: Kalau Tak Sampaikan Bukti Hanya Omon-omon

Dirinya merupakan lulusan dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994.

Ia berpengalaman dalam bidang reserse.

Selain itu, ia juga merupakan teman satu angkatan dengan Ferdy Sambo di Akpol.

Irwan Anwar rupanya merupakan suami dari Andi Tenri Gusti Harnum Utari Natassa, keponakan Syahrul Yasin Limpo.

Sang istri juga merupakan mantan finalis putri Indonesia, keduanya menikah pada tahun 2020.

Berikut ini riwayat jabatan Kombes Irwan Anwar, dikutip dari Wikipedia:

- Pamapta Polres Temanggung

- Kaur Bin Ops Reskrim Polres Temanggung

- Kasat Reskrim Polres Temanggung

- Kasat Reskrim Polres Magelang

- Kasat Reskrim Polres Salatiga

- Kapolsek Medan Teladan

- Kasat Narkoba Poltabes Medan

- Wakapolres Binjai

- Kabag Bin Ops Dit Reskrim Polda Metro Jaya

- Kasat Reskrim Polres Metro Jakut

- Kapolres Madiun (2011)

- Wakapolres Metro Depok (2013)

- Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya (2016)

- Dirreskrimum Polda NTB (2017)

- Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri (2017)

- Kapolrestabes Makassar (2017)

- Analis Kebijakan Madya bidang Pidsiber Bareskrim Polri (2018)

- Dirreskrimum Polda Sumut (2020)

- Kapolrestabes Semarang (2020)

Bantahan

Sebelumnya Polrestabes Semarang membantah ada intimidasi kepada Rektor Unika Soegijapranata Semarang terkait maraknya gelombang kritik kepada pemerintah Presiden Jokowi.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengakui, pesan yang dikirim lewat Whatsapp (WA) adalah ajakan melaksanakan pemilu damai.

“Tidak ada sama sekali, sekali lagi saya ulangi bahwa ajakan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, termasuk ada mahasiswa, civitas akademika, itu mengajak, men-support terciptanya pemilu damai," kata Irwan di Kota Semarang, Selasa (6/2/2024).

Ia mengatakan, penolakan pembuatan video dari Rektor Unika bagian dari pilihan.

“Yang Unika itu kan yang kami tangkap itu pilihan. Kami berhadapan dengan orang-orang, dengan intelektual yang bagus. Punya pilihan, narasi-narasi mana yang disampaikan untuk memberikan kesejukan bagi warga Kota Semarang," imbuhnya.

Irwan Anwar menyebut, tidak ada paksaan dalam pembuatan video tersebut.

Bahkan, sebelum permintaan pembuatan video testimoni, disampaikan bahwa video akan dipublikasikan dengan tujuan agar pesan dari tokoh ini sampai kepada khalayak luas, mengutip TribunBanyumas.com.

Dalam memilih tokoh, kata dia, juga tidak sembarangan. Yakni, tokoh yang dianggap layak memberikan pesan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Semarang.

"Memang ada beberapa yang menolak tapi banyak yang men-support kegiatan ini," jelasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Bantah Intervensi, Polrestabes Semarang Minta Rektor Bikin Video Berisi Ajakan Pemilu Damai

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunBanyumas.com/Iwan Arifianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini